Monday, November 25, 2024
HomeDaratMasinis Kereta Peluru Mules, Kondektur Tak Memiliki 'SIM' Gantikan di Ruang Kemudi

Masinis Kereta Peluru Mules, Kondektur Tak Memiliki ‘SIM’ Gantikan di Ruang Kemudi

Rasanya urusan perut tidak bisa diabaikan begitu saja apalagi bila mules yang cukup mengganggu konsentrasi. Seperti yang belum lama ini terjadi pada masinis kereta peluru Jepang yang sakit perut dan harus ke toilet untuk buang air besar atau BAB.

Baca juga: Spektakuler! Video Kereta Cepat Shinkansen Terabas Salju di Stasiun Kurikoma-Kogen

Namun karena hal itu terjadi ketika kereta tengah melaju, masinis tersebut kemungkinan dikenakan tindakan disipliner. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman bbc.com (22/5/2021), masinis tersebut diketahui meninggalkan ruang kemudia kereta peluru yang tengah melaju kencang selama beberapa menit untuk pergi ke toilet.

Karena hal itu, dia meminta seorang kondektur untuk menggantikannya menjaga kereta yang melaju dengan kecepatan 150 km per jam tersebut. Namun yang menjadi masalah, kondektur tersebut tidak memiliki surat izin mengemudikan kereta.

Kereta peluru Hikari 633 saat itu membawa 160 penumpang dan insiden perginya masinis ke toilet tidak mempengaruhi perjalanan. Tetapi karena kondektur itu tidak memiliki SIM maka perusahaan kereta api telah melaporkan ke pihak berwenang dan meminta maaf.

Perusahaan kereta api Jepang Pusat atau JR Central mengatakan, insiden terjadi pada hari Minggu (16/5/2021). Saat itu kereta peluru tengah melakukan perjalanan di pusat prefektur Shizuoka dan masinis itu menderita sakit perut dan harus segera ke toilet. JR Central mengatakan, masinis memanggil seorang kondektur ke ruang kemudi untuk mengawasi dan pergi ke toilet penumpang selama sekitar tiga menit.

Padahal sesuai aturan yang berlaku, perusahaan menyatakan bahwa jika pengemudi tidak enak badan, mereka harus menghubungi pusat komando transportasi. Mereka juga diperbolehkan meminta kondektur untuk mengambil alih jika kondektur tersebut memiliki SIM.

Saat ini, JR Central mengatakan, pengemudi dan kondektur menghadapi kemungkinan tindakan disipliner.

“Itu tindakan yang sangat tidak pantas. Kami minta maaf,” ujar Pejabat senior Masahiro Hayatsu.

Baca juga: Tidur Ketika Mengoperasikan MRT, Masinis ini Langsung Kena PHK

Kereta api Jepang yang terkenal efisien diatur secara ketat dengan standar keamanan yang tinggi, dan kecelakaan kereta api jarang terjadi. Insiden besar terakhir terjadi pada tahun 2005 ketika sebuah kereta tergelincir di bagian barat kota Amagasaki, menewaskan 107 orang. Shinkansen, yang merupakan jaringan kereta peluru Jepang, tidak pernah mengalami kecelakaan selama 57 tahun sejarahnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru