Friday, March 29, 2024
HomeDestinasiPulau Rote, Strategis Bagi Perbatasan, Inilah Keindahan di Ujung Selatan Indonesia

Pulau Rote, Strategis Bagi Perbatasan, Inilah Keindahan di Ujung Selatan Indonesia

Jika Miangas adalah pulau terluar di utara Indonesia, maka Kepulauan Rote sering disebut juga dengan Pulau Roti, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, adalah pulau terluar di selatan Indonesia. Dan seperti halnya Miangas, Pulau Rote selain strategis sebagai pos pertahanan perbatasan bagi TNI, pulau ini juga punya daya tarik tersendiri sebagai tujuan wisata. Anda mungkin kenal alat musik Sasando yang cara memainkannya dipetik seperti gitar namun bentuknya seperi cangkang keong, ini salah satu alat musik tradisional Pulau Rote.

Baca juga: Pulau Miangas, Garda Terdepan Yang Eksotis di Utara Indonesia

Selain sasando,budidaya lontar, wisata pantai dan topi adat Ti’i Langga menjadi ciri khas Pulau Rote. Saat ini Rote dengan pulau-pulau kecil disekitanya sudah menjadi Kabupaten Rote Ndao yang ditetapkan melalui Undang-Undang No. 9/2002. Sebenarnya untuk sampai ke Pulau Rote ini cukuplah mudah baik melalui laut maupun udara.

Pantai Oeseli

Sebab kedua moda transportasi ini sudah menjangkau kepulauan Rote setiap harinya. Untuk sampai ke pulau paling selatan Indonesia ini, Anda bisa berangkat dari Kupang, NTT. Bila dengan jalur udara saat ini dari Kupang menuju Baa sudah dilayani sehari sekali perjalanan baik dari dan ke ke Baa (Kepulauan Rote). Bandara di Pulai Rote punya nama David Constantia (DC) Saudale, yang pengelolaanya dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan.

Penerbangan yang dilayani oleh Bandara DC Saudale memang masih terbatas rute lokal dari Kupang dengan pesawat ATR 72-600. Ada 3 maskapai yang beroperasi di sini termasuk Wings Air, Susi Air dan Trans Nusa. Penerbangan dilayani dengan frekuensi setiap hari. Waktu tempuh dari Bandara El Tari Kupang menuju ke Bandara DC Saudale hanya butuh sekitar 25 menit saja.

Tak hanya lewat udara, Anda juga bisa menggunakan kapal ferry yang mengangkut logistik dan penumpang umum dengan rute Kupang ke Pantai Baru sekitar empat jam perjalanan atau dengan kapal cepat Kupang menuju Baa sekitar dua jam perjalanan. Waktu tempuh dari Pelabuhan Kupang menuju ke Ba’a biasanya ditempuh selama sekitar 3,5 jam dengan kapal ferry lambat atau sekitar 1 jam 40 menit dengan kapal ferry cepat.

Baca juga: Tanpa Jalur Ini, Pulau Samosir Tak Tersambung dengan Daratan Sumatera

Sayangnya jalur kapal cepat ini sering sekali terhalang akibat cuaca buruk. Tak hanya kedua pulau tersebut, ada rute lain yang dilayani perahu dan kapal motor dari pelabuhan rakyat seperti Papela (Rote Timur), Oelaba (Rote Barat Laut), Batutua (Rote Baat Daya) dan Ndao (Pulau Ndao).

Di kepulauan Rote ini, Anda bisa menjelajahi banyak pemandangan alam seperti pantai Nembrala yang banyak digunakan para peselancar untuk mengejar ombak. Pantai Nembrala ini sudah berskala internasional, selain ombaknya pasir putih dengan nyiur-nyiur melambai menambah daya tarik pantai ini sendiri. Untungnya, pantai ini belum terlalu ramai, tetapi perkembangannya cukup pesat karena sudah banyak bangunan penginapan dengan berbagai tarif.

Pulau Rote

Selain Nembrala, ada pantai Bo’a, dimana pengunjung akan merasakan seperti di Hawaii. Pantai Bo’a terletak di Kecamatan Rote Barat, juga menjadi salah satu lokasi yang dijadikan tempat pertandingan selancar, karena memiliki gulungan ombak terbesar kedua setelah Hawaii. Untuk menikmati pemandangan ini, Anda bisa datang antara September atau Oktober.

Baca juga: Mau ke Pulau Komodo? Ada Tiga Pilihan Untuk Anda

Pantai Oeseli, menjadi salah satu lain dari daya tarik dari Rote. Pantai ini belum banyak terjamah manusia, dengan pasir putih dan hiasan batu cadas yang menjadi pintu masuk raksasa ke Rote. Melalui pantai Oeseli, Anda bisa menuju ke perkampungan masyarkat, dan melihat banyak rumput laut yang dijemur. Untuk sampai ke Oeseli, bisa melalui darat dari Nerembala menggunakan mobil dengan menempuh satu jam perjalanan dengan jarak 20 km.

Tak hanya itu, ada juga peninggalan seperti benteng alami yang terletak di pantai Laviti, Danau laut mati dan tiang bendera dari zaman Belanda. Untuk mencapai lokasi-lokasi ini Anda bisa menggunakan kendaraan bermotor.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru