Corong media pemerintah Partai Komunis Tiongkok, Global Times, memuji setinggi langit perkembangan teknologi kereta cepat Cina. Teknologi kereta cepat Cina bahkan diklaim tak tertandingi.
Klaim ini semakin kencang usai keberhasilan kereta cepat Cina relasi Beijing-Zhengzhou sejauh 700 km pembatasan kecepatan (taspat) menyentuh 350 km per jam, naik dari sebelumnya 310 km per jam.
Pada hari Senin lalu, operator kereta api cepat Cina, China Railway Corp, melakukan peningkatan taspat di tiga relasi secara serempak, termasuk relasi Beijing-Guangzhou dan Beijing-Zhengzhou.
Keberhasilan itu bukan hanya berhasil membuat interaksi antar kota dan mobilitas warga menjadi lebih massif yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian warga, melainkan juga membuktikan keunggulan Beijing di sektor kereta cepat, baik dari teknologi maupun produksinya yang mayoritas buatan Cina.
Teknologi kereta cepat Cina juga diklaim telah melewati Shinkansen Jepang yang disebut menjadi revousioner kereta berkecepatan tinggi. Jika Jepang saja yang terkenal dengan budaya kereta dan teknologi kereta cepatnya saja dilewati Cina, apalagi Amerika Serikat (AS) yang jauh tertinggal dalam pengembangan kereta cepat.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, AS disebut bingung untuk mengembangkan jaringan kereta cepat, melanjutkan kebingungan presiden AS sebelumnya. Hal ini membuat kereta cepat hanya mimpi di Negeri Paman Sam.
Sebetulnya AS sudah memiliki jaringan kereta cepat Acela atau Acela Express yang dikelola Amtrak di sepanjang Koridor Timur laut (NEC) di Timur laut AS. Kereta tersebut beroperasi antara Washington DC dan Boston melalui 14 pemberhentian stasiun besar termasuk Baltimore, Philadelphia, dan New York City.
Hanya saja, kereta api tercepat di AS itu hanya sanggup melesat sejauh 266 km per jam, jauh dari kereta cepat Shinkansen dan kereta cepat Cina. Ini yang pada akhirnya menjadi bahan olok-olok Cina.
Baca juga: Bikin Panik Barat, Kereta Cepat Cina 400 Km/Jam dengan Fitur Wheelset Bakal Terhubung ke Rusia-India
“Jaringan kereta api berkecepatan tinggi Cina mencapai angka 40.000 km pada akhir tahun 2021, menjangkau 93 persen kota-kota di Cina dengan populasi lebih dari 500.000 jiwa,” kata An Lusheng, wakil kepala Administrasi Kereta Api Nasional.
“Angka-angka tersebut tampaknya mengkonsolidasikan posisi negara itu sebagai perumahan jaringan kereta api berkecepatan tinggi terbesar di dunia, meskipun era kecepatan tinggi Cina baru dimulai pada 1 Agustus 2008 ketika Kereta Api Antar Kota Beijing-Tianjin dioperasikan pada kecepatan tertinggi yang dirancang 350 km/jam,” tambahnya.
