Singapore Airlines belum lama ini meluncurkan suite kelas satunya sebanyak enam kursi di armada Airbus A380 miliknya. Tak tanggung-tanggung harga per kursi dengan segala kemewahannya dibanderol dengan harga cukup fantastis sekitar Rp168 juta. Suite kelas satu ini bisa dikatakan lebih mirip dengan miniatur kamar hotel daripada sebuah kabin pesawat terbang. Kabin ini adalah dua suite yang digabungkan dan membuat penumpang mendapatkan tempat tidur double.
Baca juga: Lebih Mewah dan Super Mahal, Singapore Airlines Sulap Suite Kelas Satu di Airbus A380
Suite ini cukup mengesankan dan diketahui 60 persen lebih besar dari pada era tahun 2007. KabarPenumpang.com melansir dari laman skift.com (10/11/2017), suite ini bahkan lebih mewah daripada apartemen milik Etihad.
Tapi sementara mengagumi keunggulan suite kelas satu milik Singapore Airlines ini, banyak timbul pertanyaan tentang adanya suite baru ini. Suite kelas satu ini akan hadir di 19 pesawat Airbus A380 yang direncanakan untuk penerbangan jangka panjag.
Awalnya suite kelas satu milik maskapai Singapura ini ada 12 kursi dan menyusut menjadi enam dengan bentuk yang lebih megah. Dibuat enam karena Singapura adalah salah satu pasar premium terkuat di dunia.
Apalagi dengan Singapore Airlines yang memiliki rute tujuan langsung London. Tak hanya itu untuk sampai ke New York pun harus berhenti di Frankfurt dan berharap bisa memiliki penerbangan langsung ke New York dengan Airbus A350 dan membuat pelancong terkaya sekalipun akan memilih menghemat waktu dibandingkan dengan kemewahan.
Singapore Airlines ini menerbangkan Airbus A380 ke kota lain dimana kabin premium biasanya memiliki performa baik. Tapi ada perbedaan besar antara menjual banyak kursi kelas bisnis dan suite kelas satu. Seperti halnya pelancong tujuan Sydney, Auckland, Melbourne, Paris dan Tokyo apakah membutuhkan banyak ruang? Atau mungkin rute one stop tertentu seperti Sydney – Singapura – London akan bekerja dengan baik.
Tetapi bagaimanan dengan rute lainnya? Hal ini membuat penasaran banyak pihak berpikir dimana marketing kurang bisa menjual produk suite kelas satunya. Singapore Airlines memang ingin dikenal dengan penerbangan premium dan memiliki suite mewah yang bisa saja membantu mengembangkan citranya.
Baca juga: Singapore Airlines Pamerkan Desain Interior Mewah di Airbus A380 Terbaru
Bahkan jika suite kelas satu mewah yang tidak masuk akan di setiap rute dengan pesawat A380. Mungkin maskapai yang sedang menghitung penumpang akan memilih kabin ekonomi premiumnya karena pesaing melihat foto-foto suite di sebuah situs web.
Saat ini, apa yang Anda pikirkan? Apakah suite baru di Singapura merupakan respons komersial yang rasional terhadap permintaan akan produk premium? Atau ini lebih merupakan taktik pemasaran?