United Airlines, maskapai milik Amerika Serikat (AS), kembali harus meminta maaf di depan publik kepada seorang wanita bernama Lucie Bahetoukilae. Hal ini dikarenakan Lucie yang harusnya terbang dari Newark, New Jersey menuju Paris, Perancis, namun justru diterbangkan dan mendarat di San Franciso, yang jauh sekitar 4.800 kilometer dari tempat Ia berangkat.
Lucie diketahui terbang menggunakan United Airlines pada 24 April 2017 lalu. Saat ada pemberitahuan United Airlines akan berangkat, Lucie naik ke pesawat dan sempat kaget di tempat duduk nomor 22C sudah ditempati oleh orang lain. Kemudian, pramugari yang bertugas sebenarnya sudah melihat tulisan tujuan Lucie.
Baca Juga : Duh! Dokter ini Diseret di Lorong Kabin Pesawat, Kenapa ya?
Dilansir KabarPenumpang.com dari 9news.com.au (8/5/2017), pramugari tersebut bukannya menyuruh Lucie untuk turun, justru menyuruh untuk duduk ditempat lain dalam penerbangan tersebut. Lucie tetap saja duduk, karena tidak bisa berbahasa Inggris, dirinya tidak mengerti akan pemberitahuan tentang adanya perubahan gate keberangkatan di menit-menit terakhir sebelum keberangkatan pesawat.
Lucie mangaku bahwa saaat itu dirinya kaget saat sampai di San Francisco bukan di tempat tujuannya Newark, Perancis. Lucie sempat tertahan 11 jam sebelum akhirnya dipindahkan ke penerbangan menuju Newark. Tak hanya itu, dia mengaku bahwa pada perpindahan gate tersebut, pihak maskapai United Airlines tidak mengirimkan email kepadanya dan tidak membuat pengumuman dalam bahasa Perancis saat di bandara.
Baca Juga : Minta Maaf Dua Kali, United Airlines Berdamai Dengan David Dao
Dalam kesalahan penerbangan, keponakan Lucie, Diane Miantsoko menegaskan ini bukanlah kesalahan bibinya, melainkan kesalahan petugas yang tidak jelas melihat boarding pass dan tidak memberitahukan perubahan dengan bahasa Perancis.
“Ini bukan masalah uang, ini tentang United yaang harus memberikan peringatan serius kepada karyawannya. Jika saja mereka membuat pengumuman dengan bahasa Perancis, maka bibiku tidak akan salah naik pesawat. Mereka benar-benar tidak memberikan perhatian kepada penumpang mereka. Tidak semua bisa berbahasa Inggris. Kalau saja itu bukan bibiku dan seorang penjahat atau teroris, maka Ia akan bisa terbang kemana saja dan membunuh siapa saja karena pelayanan merak yang tidak teliti itu,” ujar Miantsoko.
Baca Juga : Akibat Kesalahan Kecil Saham United Airlines Ambruk
Akibat kejadian ini, United Airlines telah meminta maaf kepada Lucie dan mereka mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan tidak akan adalagi kesalahan seperti ini. Sebelumnya, United Airlines membuat kehebohan dimana seorang dokter bernama David Dao, dipaksa turun dari pesawat dan membuatnya harus dirawat akibat luka yang dideritanya.