Kejadian memalukan kembali menghampiri United Airlines, pasalnya kejadian ini terjadi pada 10 April 2017, tepatnya satu hari setelah kejadian dokter David Dao diseret keluar secara paksa dari pesawat United Airlines. Saat itu, seorang wanita asal Kansas City mengklaim dirinya dipaksa buang air kecil oleh awak kabin dengan menggunakan sebuah cangkir di pesawat United Airlines.
Baca juga: Minta Maaf Dua Kali, United Airlines Berdamai Dengan David Dao
KabarPenumpang.com melansir dari news.com.au (11/5/2017), Nicole Harper mengatakan saat berada di atas pesawat dari Houston dirinya ingin buang air kecil, namun saat itu awak kabin mengatakan tidak bisa meninggalkan tempat duduk sampai lampu tanda penggunaan sabuk pengaman dimatikan. Tetapi, Harper mengatakan dirinya memiliki saluran kemih yang cukup aktif dan perlu ke toilet untuk buang air kecil.
“Karena kandung kemih saya terlalu aktif sehingga perlu ke toilet atau saya membutuhkan sebuah cangkir, dan mereka memberikan saya cangkir,” tulis Harper di akun Facebooknya. Diketahui, saat itu, ibu dua anak ini mencoba menggunakan kamar mandi di penerbangan 6056 tetapi di perintahkan oleh awak kabin untuk kembali ke tempat duduk. Dia mengatakan, bahwa dirinya juga tidak bisa mengendalikan atas situasi tersebut. Harper menjelaskan, saat itu situasi semakin buruk dan saya dikawal ke toilet dan menyusuri lorong kabin melawati penumpang lainnya.
Baca juga: Raba-Raba Seorang Remaja Putri, Penumpang United Airline Ditangkap FBI
“Awak kabin memperlakukan saya seperti telah melakukan kejahatan dengan menyatakan mereka akan mengajukan sebuah laporan dan memanggil tim untuk membersihkan semua barisan dan mengatakan kalau saya perlu bertemu dengan pilot setelah penerbangan,” tulisnya di Facebook.
Dalam tulisannya, Harper mengatakan, sebagai seorang perawat, dirinya jelas tahu bagaimana saat menghadapi cairan tubuh yang tidak dinginkan. Dalam kasus ini, dirinya mengatakan akan mengajukan keluhan ke perusahaan penerbangan tersebut dan mengharapkan permintaan maaf tetapi sama sekali tidak mendapat tanggapan. “Yang tidak saya mengerti adalah layanan pelanggan nol besar, jika saya merawat pasien ini dengan buruk, pastilah saya akan memiliki konsekuensi,” tambahnya.
Baca juga: Karyawan United Airlines Dorong Penumpang di Bandara, Kenapa Lagi?
Saat itu, setelah adanya tulisan Facebook dari Harper, pihak United Airlines menjelaskan bahwa Harper mencoba menggunakan toilet pada saat pesawat berada pada posisi akan turun dari ketinggian dan diperintahkan untuk duduk dengan sabuk pengaman sesuai dengan peraturan FAA (Federal Aviation Administration).
“Situasi seperti yang dijelaskan oleh Harper dan karyawan kami mengganggu semua pihak. Kami telah menghubungi Ms. Harper dan rekan terbang Mesa Airlines untuk lebih memahami apa yang terjadi,” melalui pernyataan yng ditulis pihak United Airlines.
Baca juga: Lagi dan Lagi, Nama United Airlines Tercoreng
Namun Harper mengatakan maskapai tersebut berbohong terkait dirinya telah dihubungi pihak United. “United Airlines berbohong untuk menghubungi saya, saya berkali-kali mencoba beberapa kali selama dua minggu terakhir dan berulang kali mengatakan bahwa layanan pelanggan tidak akan menerima telepon saya. Mereka juga berbohong tentang kejadian yang terjadi saat turun. Ini semua terjadi di pertengahan penerbangan, dimana saat itu pramugari sedang dalam aktivitas memberikan layanan minuman,” ujar dirinya melalui postingan. Dia mengklaim bahwa perusahaan penerbangan tersebut hanya menghubungi dia setelah ceritanya dilaporkan di media.