Apa yang Anda ingat dengan bandara di Sumatera Utara? Polonia, Kualanamu atau Silangit? Ternyata di Sumatera Utara (Sumut) tak hanya bandara-bandara tersebut dan setelah di telusuri oleh KabarPenumpang.com, Sumut sendiri memiliki 10 bandara baik yang di kelola oleh PT Angkasa Pura II, Pemda ataupun TNI.
Baca juga: Tanpa Jalur Ini, Pulau Samosir Tak Tersambung dengan Daratan Sumatera
Saat ini sepuluh bandara yang tersebar di Sumut yakni bandara Aek Godang di Padang Sidempuan, Binaka di Gunung Sitoli (Nias), Bukit Malintang di Sumut, Pinangsori/Dr Ferdinand Lumban Tobing di Sibolga, Kualanamu di Medan, Lasundre di Pulau-pulau Batu, Sibisa di Toba Samosir, Silangit di Siborong-borong, Simalungun di Simalungun dan Teluk dalam di Teluk Dalam (Nias). Dari sepuluh bandara ini dua diantaranya di kelola AP II yakni Kualanamu dan Silangit.
Baru-baru ini, bandara Silangit dalam pengembangan untuk memaksimalkan dalam mendukung pariwisata Sumatera Utara khususnya kawasan Danau Toba. Sebab, bandara ini merupakan bandara yang bisa dikatakan paling dekat dengan Pulau Samosir dan Danau Toba yang berjarak paling lama 30 menit sampai satu jam perjalanan.
PT Angkasa Pura II memastikan pengembangan bandara Silangit ini akan selesai pada September 2017 mendatang dan diketahui menghabiskan dana senilai Rp369 miliar. Pengembangan untuk bandara Silangit sendiri yakni perluasan runway dari 2400×30 m menjadi 2650x45m dan penambahan kapasitas apron dari yang hanya mampu menampung dua unit pesawat Boeing 737-500 menjadi bisa menampung empat pesawat Boeing 737-900 ER (Extended Range) atau sekelasnya.
Baca juga: Mau ke Pulau Samosir? Ini Pilihan Rutenya
Pengembangan lainnya lainnya yakni terminal yang tadinya hanya memuat 36.500 penumpang pertahun menjadi satu juta penumpang pertahun nantinya setelah selesai. Selain itu, pengembangan pada September, bandara Silagit juga akan mulai melayani penerbangan internasional.
“Pengembangan Bandara Silangit salah satunya dalam rangka mendukung peningkatan konektivitas transportasi udara sebagaimana dicanangkan pemerintah sehingga dapat mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata yang dalam hal ini adalah kawasan Danau Toba,” ujar President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin yang dikutip KabarPenumpang.com dari siaran pers (8/8/2017).
Nantinya penerbangan internasional akan mulai dengan tujuan dari dan ke Singapura dan Malaysia. Sebab Danau Toba merupakan salah satu destinasi unggulan.
Baca juga: Jalur Kereta Layang Kualanamu Hilangkan Perlintasan Sebidang
Namun, dari beberapa bandara tersebut, bandara Polonia yang sebelumnya menjadi bandara untuk menghubungkan Sumatera Utara seperti terlupakan begitu saja setelah adanya Kualanamu dengan penambahan kereta bandaranya dan Silangit yang sudah bisa membuat perjalanan lebih mudah ke Danau Toba.
Ternyata, saat ini, bandara Polonia berganti nama mejadi Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo yang dikelola TNI Angkatan Udara yang letaknya 2 km dari pusat kota Medan. Dulu, bandara ini melayani lebih dari 2 juta penumpang pertahunnya.
Bandara ini ditutup 24 Juli 2013 karena selain kelebihan kapasitas, letaknya juga yang berada dekat dengan pusat kota dan membuat bangunan yang berdiri di sekitar kota Medan jumlah tingkatnya dibatasi.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Kereta Bandara Kuala Namu
Selain itu, bandara-bandara di Sumut lainnya, seperti di Sibolga yakni Pinangsori/Dr Ferdinand Lumban Tobing ini sudah melayani penerbangan internasional yakni ke johor Baru dan Melaka. Biasanya pesawat yang mendarat di sini pun rata-rata jenis ATR atau pesawat kecil. Hingga kini, dari sepuluh bandara yang ada di Sumut baru Kualanamu dan Silangit yang benar-benar dikembangkan untuk tujuan wisata.