Lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2017 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2018 yang berlangsung hari ini (21/3) menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan PT MRT Jakarta Tahun Buku 2017. Dalam rapat tersebut, disetujui pula penambahan organisasi direksi, yaitu Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis. Juga, penambahan satu komisaris. Dewan Komisaris akan menunjuk salah satu direksi untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis.
Baca Juga: Jelang Asian Games 2018, Pekerjaan MRT Jakarta Dibekukan Sejenak
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari siaran pers (21/3/2018), Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang hadir dalam rapat tersebut menyampaikan apresiasi atas capaian MRT Jakarta sampai saat ini. “Kami juga memberi apresiasi pada kerja komisaris dan direksi yang sudah bekerja keras untuk memastikan pekerjaan sesuai target, jadwal, dan anggaran sehingga saat ini proyek MRT Jakarta memiliki kualitas yang prima,” kata Sandiaga. “Kami juga berharap agar saat ini, pekerjaan pembangunan tetap dilakukan dengan mengedepankan aspek keselamatan kerja dan nantinya, ketika sudah beroperasi pada Maret 2019, aspek keselamatan penumpang juga tetap menjadi prioritas,” lanjut Sandiaga.
Dalam laporan tahunannya, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menyampaikan perkembangan pembangunan konstruksi MRT Jakarta fase 1. “Per 28 Februari, kita sudah mencapai total 91,86 %,” urainya sambal menunjukkan sejumlah gambar perkembangan di area depo dan stasiun bawah tanah. “Sedangkan untuk fase 2, kami rencanakan untuk groundbreaking pada Desember 2018,” ungkap ia. “Kami juga membentuk Operation Readiness Working Group untuk mengidentifikasi, membahas, dan mengoordinasi serta memberikan analisis terkait isu yang terjadi di lintas bidang guna memastikan penyelesaian target konstruksi dan kesiapan operasi Maret 2019 mendatang,” lanjut William.
Baca Juga: PT MRT Jakarta Siap Jajal Pembangunan Fase 2, Tapi….
Hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan salah satu solusi mengatasi kemacetan, dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.