Friday, April 19, 2024
HomeBandaraMuncul Hotspot Berbau Teror, Penumpang Thomson Airways Terpaksa Dipulangkan

Muncul Hotspot Berbau Teror, Penumpang Thomson Airways Terpaksa Dipulangkan

Lagi, puluhan wisatawan yang berada di dalam penerbangan Thomson Airways terbengkalai setelah seorang penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut menemui sebuah hotspot mobile dengan nama Jihadi London pada Selasa (23/5/2017) kemarin. Pesawat tersebut hendak bertolak dari Mexican Tourist Resort di Cancun, sebuah kota  yang terletak di Semenanjung Yucatán yang berbatasan dengan Laut Karibia, menuju ke Bandara Gatwick yang terletak di sebelah Tenggara Inggris.

Baca Juga: Tangkal Terorisme, Larangan Bawa Laptop ke Dalam Kabin Dipandang Tak Efektif

Akibat penemuan tersebut, sang pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat guna memastikan keamanan dari penerbangan tersebut. Kejadian tersebut berlangsung tidak lama setelah teror bom yang melanda Manchester beberapa waktu yang lalu. Sebagaimana KabarPenumpang.com lansir dari laman Mirror.co.uk, penuturan salah satu saksi dalam kejadian tersebut, Ny. Middleton mengatakan perjalanan tersebut awalnya berjalan normal hingga seorang penumpang menemukan hotspot tersebut. “Semua penumpang telah naik ke dalam maskapai tersebut dan semuanya masih berjalan seperti biasa, hingga kapten pesawat mengumumkan penemuan hotspot dengan nama Jihadi London berdasarkan laporan dari salah satu penumpang,” tuturnya.

Dinilai sebagai penemuan yang bisa saja membahayakan para penumpangnya, kapten pesawat lalu meminta kepada para penumpangnya untuk maju ke depan jika ada yang mengetahui atau membuka jaringan hotspot tersebut. Menurut Ny. Middleton, setelah kurang lebih 30 menit tidak ada yang mengaku, akhirnya kapten pesawat memilih untuk melakukan pendaratan darurat guna mengungkap penemuan tersebut.

Baca Juga: Yang Tabu Saat Anda Berada di Bandara

Tidak dijelaskan dimana maskapai Thomson Airways tersebut melakukan pendaratan darurat, namun kondisi di dalam kabin maskapai tersebut semakin mendebarkan setelah beberapa petugas kepolisian masuk dan mulai memeriksa setiap gadget yang dibawa oleh penumpang. “Suasana sangatlah tegang, ditambah dengan tangisan anak-anak yang seolah memecah keheningan kabin dan awak pesawat yang terus mondar-mandir,” ungkan Middleton.

Sejurus kemudian, petugas keamanan beserta pihak berwajib mengatakan penerbangan tersebut aman karena tidak ditemukannya sesuatu yang mencurigakan, namun sang kapten Thomson Airways tidak lantas percaya begitu saja, mengingat nyawa para penumpangnya seakan dipertaruhkan dalam penerbangan berbau tindak teror tersebut.

Menurut Middleton, jadwal penerbangan para penumpang yang berada di dalam penerbangan TOM039 tersebut terpaksa diurungkan hingga keesokan harinya (Rabu) dengan pengamanan yang lebih ketat. Penundaan keberangkatan tersebut diambil oleh pihak maskapai karena mereka harus memeriksa seluruh bagian pesawat, termasuk bagasi, untuk memastikan perjalanan menggunakan pesawat tersebut aman.

Baca Juga: Qatar Airlines dan Beberapa Maskapai Timur Tengah Sewakan Laptop Pada Penumpang

“Kami (penumpang pesawat) tiba kembali di hotel sekitar pukul 21.30 setelah sebelumnya penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat pada pukul 16.55 waktu setempat,” ujar Middleton. Sementara itu, pihak maskapai Thomson Airways mengajukan permohonan maaf atas insiden teror yang terjadi. “Kami memohon maaf kepada pelanggan kami yang tertunda keberangkatannya, karena kekhawatiran keamanan potensial meningkat sebelum pesawat take-off pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2017 di pesawat TOM039 dari Cancun menuju London Gatwick. Pemeriksaan keamanan penuh kami lakukan sebagai tindak pencegahan di dalam pesawat dan kami memutuskan untuk menjadwal ulang penerbangan dan mengembalikan penumpang secepat mungkin.” ujar pihak maskapai.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru