Awalnya para ekspatriat yang tinggal di Uni Emirat Arab (UEA) mengeluhkan terkait masalah sabuk pengaman dan kursi duduk anak (car seat) di dalam mobil. Namun, sekarang ini justru berbalik, para ekspaktriat UEA tersebut justru merasa bahwa sabuk pengaman dan kursi anak dalam mobil adalah hal yang aman untuk digunakan.
Baca juga: Foto Viral Ini Ingatkan Pentingnya Car Seat Untuk Anak
KabarPenumpang.com kemudian melansir khaleejtimes.com (6/7/2017), saat ini justru banyak ekspatriat UEA yang menginginkan adanya juga penerapan peraturan tersebut di negara asal mereka. Peraturan ini baru berlaku pada Sabtu (2/7/2017) dan banyak sekali manfaatnya.
Salah seorang warga Dubai, Amit Singh mengatakan bahwa dirinya mendukung inisiatif ini, dirinya berharap, di India negara asalnya juga ada peraturan seperti itu. Amit pun mengaku di awalnya tidak nyaman dengan peraturan tersebut karena belum terbiasa.
“Tapi perlahan mereka akan menyadari bahwa ini bermanfaat untuk keselamatan anak-anak dan juga untuk seluruh keluarga,” katanya.
Baca juga: Qantas dan JetStar Izinkan Car Seat Dibawa ke Dalam Kabin
Seorang ekpatriat asal Palestina, Rawan Al Hussain mengatakan, bahwa dengan peraturan sabuk ini maka pengamanan Dunia Arab perlu diubah. “Ini adalah aturan terbaik yang dibuat untuk keselamatan anak-anak. Sabuk pengaman menyelamatkan nyawa dan dalam kasus kecelakaan akibat benturan besar, penumpang di kursi belakang sering terlempar dari mobil jika sabuk pengaman tidak dipakai.”
Ahmed Lasheen seorang penduduk Mesir mengatakan, di negaranya sendiri peraturan penggunaan sabuk pengaman sudah ada. Tetapi belum berlaku untuk anak-anak dan penumpang mobil dan ini adalah suatu perubahan baru. Menurutnya, ini adalah hal positif terhadap undang-undang lalu lintas federal dimana pengemudi dan penumpang bisa terlindungi. Selain itu, ini juga memperbaiki tingkat disiplin saat mengemudi.
Baca juga: Lampu Sabuk Pengaman Mati, Waktu Yang Tepat Gunakan Toilet
Padahal di Eropa, Amerika dan Australia peraturan penggunaan sabuk pengaman dan tempat duduk anak sendiri sudah lama penerapannya. Hal ini pun dibenarkan oleh Jeff Price dan Zeyna Sanjania para ekspaktriat Inggris dan lama tinggal di UEA. “Saya mendukungnya 100 persen, kami selalu menerapkannya dan bagi mereka yang tidak setuju dengan hal itu, mereka perlu menyadari bahwa ini demi keselamatan anak-anak mereka dan orang lain,” ujar Price.
Baca juga: Untuk Penumpang Obesitas, Perpanjangan Sabuk Pengaman Belum Jadi Prioritas
“Sungguh mengejutkan bagi saya untuk melihat anak-anak di kursi depan duduk di pangkuan ibu mereka, tapi itu terjadi di sini. Namun, saya harap sistem denda dan poin yang parah merupakan inisiatif yang baik untuk mengubah pola pikir ini,” katanya.
Namun beberapa warga masih mendapati dampak finansial dari peraturan tersebut. Abdul Sharef yang berdomisili di Dubai mengatakan meskipun peraturan baru tersebut mempromosikan keamanan, tetapi menjadi beban bagi keluarga besar.
“Car seat masih sangat mahal dan beberapa keluarga tidak mampu membelinya. Bagi keluarga dengan beberapa anak yang berarti banyak unit harus dibeli.” Dan dia masih skeptis terhadap peraturan ‘sabuk pengaman untuk semua’. Sabuk pengaman untuk semua anggota keluarga besar tidak praktis. Ini adalah kebiasaan budaya, dan anak-anak yang tidak terlatih duduk di kursi atau memakai sabuk pengaman akan sulit menyesuaikan diri,” ujar Sharef.
Baca juga: Soal Keselamatan Penumpang, Moda Laut Seperti Dianaktirikan
Sementara itu ekspat Filipina, Richard Dela Cruz, setuju dengan peraturan pengaman menggunakan sabuk keselamatan, hukuman pelanggaran terhadap Dh400 “terlalu besar”.