Dari segi penamaan, sebagian orang kerap dibuat bingung dengan identitas Bengkalis, pasalnya Bengkalis adalah nama sebuah kabupaten di Provinsi Riau, namun lain dari itu Bengkalis adalah nama sebuah pulau sebagai pusat pemerintahan di kabupaten tersebut. Dan tahukah Anda, selain Pulau Rupat yang masih di wilayah Kabupaten Bengkalis, Pulau Bengkalis juga berstatus sebagai wilayah pulau terluar di NKRI, yang perairannya berbatasan dengan Selat Malaka.
Baca juga: Mengenal Jalur Ferry dan Pelabuhan Tanjung Kapal, Urat Nadi Transportasi di Pulau Rupat
Bila di artikel sebelumnya kami telah mengupas tentang wisata dan perjalanan dari dan ke Pulau Rupat, kini melanjutkan jelajah di Kabupaten Bengkalis, kami mengajak pembaca yang budiman untuk menyambangi Pulau Bengkalis, yang bila diperhatikan dari peta, posisinya berada di selatan dari Pulau Rupat.
Apa yang menarik dari Pulau Bengkalis? Sebagai pelancong yang datang dari Jakarta, Pulau Bengkalis jelas menawarkan ketengangan tersendiri, di pulau dengan luas 514 km2 hanya dihuni oleh 72.961 jiwa. Struktur wilayahnya terdiri dari 17 desa dalam pembagian tiga kelurahan. Meski lebih ramai dari Pulau Rupat, Pulau Bengkalis punya potensi wisata yang besar.
Dalam kunjungan selama dua hari di Pulau Bengkalis, beberapa destinasi berhasil kami sambangi, seperti Lapangan Pasir yang merupakan kawasan pantai di pusat kota, disinilah tempat pusat wisata dan pemerintahan Kabupaten Bengkalis. Waktu tepat untuk menikmati suasana Lapangan Pasir adalah pada saat senja atau malam hari. Uniknya di Pulau Bengkalis cukup banyak kedai kopi, sementara kuliner andalan adalah Mie Sagu dan Sate Padang.
Dengan menggunakan Betor (Becak Motor), kami juga mendatangi Pantai Prapat Tunggal, yang jaraknya 10 km dari Lapangan Pasir. Sepanjang perjalanan, kanan dan kirinya adalah rumah-rumah tradisional melayu terbuat dari papan kayu. Tempat favorit lainnya ada Pantai Selat Baru yang berada disisi timur pulau. Menikmati kepala muda di pinggir pantai ini terasa nikmat.
Menuju Pulau Bengkalis
Sayangnya tidak ada akses langsung dari kota besar menuju Pulau Bengkalis, pun tidak ada fasilitas bandara komersial yang tersedia. Nah, jalur akses dari dan menuju Pulau Bengkalis lebih mengandalkan moda transportasi laut, terutama dengan kapal ferry yang dilayani dari Pelabuhan Sungai Selari di kawasan Bukit Batu (Pulau Sumatera). Sementara di Pulang Bengkalis, akses utamanya berada Pelabunan Air Putih.
Umumnya wisatawan dan pekerja luar daerah datang ke Bengkalis lewat akses Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru. Dari Pekanbaru, perjalanan ke Bengkalis dapat menggunakan jasa travel. Dengan kendaraan sekelas Kijang Inova, dipatok ongkos Rp110 ribu per orang hingga ke Pelabuhan Sungai Selari. Waktu tempuhnya lumayan lama, perjalanan darat ini harus ditempuh sekitar 3-4 jam, namun rasa letih terbayar dengan pemandangan hutan kelapa sawit yang indah.
Dari Pelabuhan Sungai Selari, tersedia kapal ferry RoRo ukuran sedang ke Pulau Bengkalis. Tak butuh lama, hanya 30 menit untuk melintasi selat di antara kedua pulau. Sebagai informasi, ada lima kapal dari operator swasta yang melayani rute Sungai Selari dan Air Putih. Dengan tarif penumpang Rp9 ribu per trip, layanan ferry tidak berlaku 24 jam seperti halnya di Merak-Bakauheni, namun mulai beroperasi mulai pukul 07.00 sampai 23.00. Waktu bongkar muat tiap trip sekitar 45 menit, sehingga penumpang tak perlu menunggu lama di pelabuhan.
Sebagai pulau dengan pusat pemerintahan kabupaten, Pulau Bengkalis punya fasilitas Pelabuhan Laut Internasional Bandar Sri Setia Raja. Pelabuhan ini melayani penyeberangan dengan kapal cepat menuju Malaysia. Jarak tempuh dari Bengkalis ke daratan Malaysia membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Masih Serba Konvensional
Tak berbeda dengan Pelabuhan Dumai-Tanjung Kapal, di Pelabuhan Sungai Selari-Air Putih juga masih serba konvensional. Persisnya tidak ada pencatatan identitas pada penumpang kapal dan penjualan tiket untuk kendaraan dan orang dilakukan serba manual.
Namun angin reformasi mulai bertiup ke Kabupaten Bengkalis, selain Pelabuhan Dumai-Tanjung Kapal yang akan menggunakan teknologi Automatic Vehicle Classification, kabarnya Pelabuhan Sungai Selari-Air Putih pun akan mengadopsi teknologi serupa. Selain unggul dalam data dan manifest, sistem teknologi lansiran PT Mata Pensil Globalindo juga digadang mampu mengoptimalkan pendapatan operator pelabuhan dan jasa pelayaran, seperti yang telah terbukti dalam penjualan tiket di lintasan Merak-Bakauheni.