Akibat peringatan keamanan palsu alias hoax, sampai-sampai jet tempur Eurofighter Typhoon dari Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) harus terbang untuk mencegat dan menurunkan paksa sebuah pesawat penumpang Boeing 737 yang diketahui milik Ryanair. Kejadian tersebut bukan adegan dalam film, melainkan benar telah berlangsung di ruang udara kota London.
Sebenarnya wajar adanya bila reaksi Garnisun Udara Inggris sigap terhadap setiap ancaman, maklum dalam beberapa waktu belakangan, Inggris lumayan sering menghadapi aksi serangan teror. Maka setiap potensi ancaman teror, terlebih yang menyangkut keamanan publik akan direspon secara cepat dan keras. Inilah yang dialami penerbangan Ryanair dari Kaunas, Lithuania menuju Luton, London. Atas ‘perintah turun paksa’ dari jet tempur RAF, akhirnya pesawat dialihkan pendaratannya ke Bandara Stansted.
Baca juga: Tangkal Aksi Teror di Bandara, Angkasa Pura Airports Gandeng TSA
KabarPenumpang.com melansir dari laman bbc.com (4/10/2017), penerbangan ini dialihkan ke London Stansted sudah sesuai dengan prosedur setelah pihak berwenang di Lithuania menerima peringatan keamanan tiruan bom yang dicurigai. Juru bicara Ryanair mengatakan, pesawat mendarat normal di Stansted dan penumpang dipindahkan ke Luton saat pesawat sedang disisir untuk keamanan.
Ryanair menjelaskan tipuan tersebut bahwa adanya seseorang yang mengatakan ada paket bom di pesawat. Adanya kejadian ini sampai menimbulkan pertanyaan mengapa pesawat bisa lepas landas padahal peringatan tersebut masih berada di bandara Lithuania.
Setelah lepas landas, penerbangan tersebut kemudian di desak oleh pihak keamanan Inggris untuk mengalihkan ke Stansted dimana bandara ini biasa menangani pembajakan dan peringatan keamanan utama seperti bom. Hal ini membuat wilayah udara disekitar bandara di tutup sementara.
Setelah pesawat ini mendarat, polisi Essex mengatakan tidak menemukan hal yang mencurigakan dari pesawat tersebut. Seorang penumpang, Jonathan Zulberg menyebutkan penerbangan tersebut tertunda hingga 40 menit di Lithuania.
“Ketika kami diizinkan naik ke pesawat, kami melihat mesin pemadam kebakaran dan sebuah mobil polisi namun tidak diberitahu apa-apa dan kami berangkat,” ujar Jonathan. Dia mengatakan, seorang awak kabin memberitahukan kepadanya bahwa telah terjadi ancaman bom di Lithuania. Sedangkan penumpang lainnya mengetahui bahwa adanya ancaman bom saat kapten pesawat membuat pengumumang setelah pesawat tersebut mendarat di Inggris.
Inspektur Richard Phillibrown mengatakan, pihaknya sebagai pihak intelijen mengambil alih semua dan menerima ancaman potensial terhadap keselamatan publik yang sangat serius, sebab keamanan di Inggris tengah menjadi isu yang sensitif.
Baca juga: Antisipasi Terorisme, Bandara-Bandara di Australia Dihimbau Perketat Keamanan
“Quick Reaction Alert Pesawat Typhoon diluncurkan pagi ini dari RAF Coningsby untuk mencegat pesawat sipil. Pesawat tersebut dikawal dengan aman ke bandara Stansted. Pesawat Typhoon diberi wewenang untuk melesat dengan kecepatan supersonik karena alasan operasional dan keamanan nasional,” ujar juru bicara RAF.