Operasi penerbangan di Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi, India pada Minggu (20/8/2017) sempat terhambat akibat penemuan sebuah drone di salah satu landas pacunya. Pada awalnya, dua orang pilot dari dua maskapai yang berbeda menemukan kejanggalan di landas pacu yang seharusnya masuk ke dalam kategori clear area. Akibat kejadian ini, beberapa maskapai mengalami keterlambatan penerbangan.
Baca Juga: The Robird Drone, Robot Penangkal Bird Strike di Bandara Edmonton
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman hindustantimes.com (21/8/2017), seorang pilot penerbangan internasional menyadari ada sebuah benda terbang pada pukul 11.20 waktu setempat. Lalu seorang pilot AirAsia juga menyadari hal serupa pada 12.20 waktu setempat, lalu melaporkan kejadian tersebut pada ground crew dan ATC. Kebijakan pun ditempuh oleh pihak bandara untuk membekukan aktifitas di landas pacu sementara guna mengidentifikasi benda tersebut.
Proses identifikasi gabungan pun dilakukan untuk kembali menormalkan aktifitas bandara. Central Industrial Security Force (CISF), Kepolisian New Delhi, dan pihak keamanan bandara langsung bergegas ke lokasi kejadian guna mengungkap identitas dari pesawat tidak dikenal ini. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih belum bisa menjelaskan mengenai identitas dari drone nyasar tersebut.
Diketahui, dua penerbangan Air India dilaporkan dialihkan ke Lucknow dan Ahmedabad. Tidak hanya itu, maskapai GoAir dan satu penerbangan IndiGo dialihkan ke Jaipur di Rajasthan selama gangguan operasi penerbangan yang memakan waktu kurang lebih 40 menit tersebut.
Wakil komisaris polisi di bandara, Sanjay Bhatia mengatakan pihaknya telah menerima keluhan dari bandara mengenai gangguan penerbangan tersebut. “Kami melihat kasus ini dan akan mengambil tindakan hukum guna menuntaskan kasus ini,” ungkapnya.
Ternyata, kejadian drone nyasar seperti ini tidak hanya terjadi di India. Dilansir dari sumber berbeda, sebuah pesawat tanpa awak juga ditemukan warga di bibir Pantai Rancabuaya, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, pada Minggu (20/08/2017) pagi. Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut, AKP Tri Andri mengungkapkan bahwa bangkai pesawat tanpa awak tersebut langsung dilaporkan ke aparat kepolisian dan TNI setempat guna mendapati penanganan lebih lanjut.
“Ditemukan sudah tidak utuh, bagian depan rusak, yang terlihat utuh hanya bagian belakang dan bagian dalamnya saja. Jadi belum bisa dipastikan ini drone atau pesawat intai,” jelas Tri. Diduga, drone sepanjang tiga meter dengan balutan warna oranye tersebut merupakan objek tembak (target drone) dari sebuah rudal, mengingat Kementerian Pertahanan sempat melakukan uji coba peluncuran roket di sekitar pantai selatan Garut, beberapa hari sebelumnya.
Baca Juga: Ketika Dunia Transportasi “Teracuni” Perkembangan Jaman
Jika Kementerian Pertahanan menyatakan pesawat tersebut bukan milik mereka, maka drone dengan tulisan “target” pada bagian sayapnya tersebut akan diserahkan ke pihak yang berwenang untuk diidentifikasi lebih lanjut.