Selain mengemban tugas untuk menerbangkan penumpang hingga sampai di tujuan dengan selamat dan sesuai prosedur, tugas lain yang juga bersandar di bahu seorang pilot adalah memastikan keseluruhan aspek pra-penerbangan sudah sesuai dengan pengarahan sebelumnya. Lalu bagaimana jika sang pilot salah menginput salah satu persiapan pra-penerbangan? Inilah yang terjadi pada maskapai AirAsia penerbangan dari Perth ke Denpasar, Bali.
Baca Juga: Dianggap Seronok, Soal Kostum Pramugari AirAsia Diadukan Ke Pejabat Malaysia
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman perthnow.com.au (29/6/2018), seorang pilot asal Indonesia dikabarkan salah memasukkan koordinat landasan ke dalam komputer pesawat. Akibatnya, pesawat berbelok arah secara mendadak tidak lama setelah take off. Kejadian ini sendiri terjadi pada tanggal 24 November 2017 silam, namun pihak Australia Transport Safety Bureau (ATSB) baru merilis penyebab insiden tersebut terjadi tadi pagi.
Kejadian ini bermula ketika sang pilot mendaftarkan PK-AZE yang dioperasikan oleh AirAsia Indonesia sebagai penerbangan bernomor QZ535, dengan rute Perth menuju Denpasar. Ketika melakukan persiapan pra-penerbangan, sang pilot memasukkan rencana penerbangan ke dalam Flight Management Guidance Computer (FMGC). “Sang pilot percaya bahwa akan lepas landas dari runway 3,” tulis laporan yang dirilis ATSB.
Namun pilot yang berkebangsaan Indonesia tersebut mendengar dari Automatic Terminal Information Service (ATIS) bahwa sebenarnya runway yang harus digunakan adalah runway 21 – landasan yang sama, namun dengan arah yang berbeda. Akhirnya sang pilot memasukkan runway 21 sebagai landasan untuk take off, dan sialnya itu merupakan arah yang salah.
Ketika pesawat baru saja take off dari runway 21, pesawat lalu berbelok arah di ketinggian 260mdpl, ketinggian yang belum aman untuk melakukan sebuah manuver. Kendati begitu, pesawat bisa kembali ke jalurnya dan melanjutkan penerbangan menuju Pulau Dewata.
Baca Juga: Urat Malu Putus, Penumpang AirAsia Ini Kekeh Pindah Ke Bangku Premium
Dapat Anda bayangkan betapa bahayanya keteledoran semacam itu, dimana rute penerbangan yang sudah ditentukan dan diatur sebelumnya, tidak menutup kemungkinan terjadi tabrakan semisal ada pesawat yang berada di lintasan QZ535 yang salah tersebut.
Karena dianggap telah menyalahi aturan yang berlaku, maka sejumlah otoritas penerbangan tengah melakukan investigasi lebih lanjut terhadap perkembangan kasus yang nyaris merenggut ratusan nyawa penumpang tersebut.