Berkelliling dunia bukanlah hal yang mudah dilakukan jika bukan perjalanan dinas atau kunjungan ke suatu negara. Namun beberapa di antara orang-orang di dunia ini bisa dikatakan hampir menjelajah seluruh dunia yakni Duke of Edinburgh atau Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga: Serba-Serbi Empat Warna Pada Cover Paspor
Tetapi ternyata mereka bukanlah pria yang paling sering berkeliling dunia melainkan Sascha Grabow, seorang fotografer dan pelatih tenis mengklaim telah mengunjungi 207 negara sejak tahun 1987 hingga 2016 lalu. Dia memiliki situs website bernama greatestglobetrotters.com.
Kemudian dibawahnya ada Duke of Edinburgh dari Inggris telah menjajaki 143 negara sejak 1939 lalu. Almarhum Paus Yohanes Paulus II selama hidupnya pernah mengunjungi 129 negara sejak tahun 1978-2005. Kemudian ada Michael Palin yang mengunjungi 96 negara dari tahun 1980 lalu. KabarPenumpang.com merangkum dari laman scmp.com, bahwa mereka merupakan empat dari sepuluh besar pria yang paling sering bepergian di dunia.
Di tempat ke 11, ada Mike Spencer Bown yang menulis perjalanannya melalui buku The World’s Most Travelled Man: A Twenty-Three-Year Odyssey to and Through Every Country on the Planet pada 2017 lalu. Buku ini menunjukkan hal-hal yang berbeda dengan beberapa istilah yang sulit untuk di definisikan.
“Tidak pernah membuat hidup saya dari Instagram atau blogging gaya hidup atau podcasting atau salah satu metode teknologi modern lainnya, di mana perjalanan dapat dipertahankan dengan berbagi pengalaman seseorang dengan tujuan untuk memonetisasinya,” klaim Bown dalam bukunya.
Tetapi, hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang wanita pada peringkat pertama dalam daftar paling sering bepergian di dunia yakni Cassandra De Pecol. Wanita ini telah mengunungi 196 negara sejak Juli 2015 hingga Ferbuari 2017.
Cassandra diketahui lebih menyukai publisitas dan mempromosikan dirinya melalui media sosial serta membuatnya mendapat kritik serta penindasan di dunia maya. Sedangkan Dumitru Dan, pria asal Rumania ini telah mengunjungi 76 negara sejak tahun 1910 hingga 1923 silam.
Perjalanan miliknya begitu epik di seluruh dunia dimana perjalannya dimulai bersama tiga teman dan ketiganya meninggal tahun 1915. Ada yang meninggal dikarenakan keracunan opium, jatuh dari gunung dan yang terakhir meninggal setelah kedua kakinya diamputasi karena gangren.
Baca juga: Wisatawan Indonesia Menjadi Yang Paling Digital Ketiga Dunia
Saat Dan mengklaim hadiah 100 ribu Francenya dari Touring Club de France, hadiah tersebut diterimanya dalam jumlah sedikit karena inflasi nilai mata uang yang menurun. Sayangnya, tidak ada satu buku pun bahkan dalam bahasa Inggris yang menuliskan tentang Dan.