Pemerintah Argentina baru-baru ini mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya melawan penyebaran Covid-19. Negerinya Lionel Messi itu kini hanya melayani masuknya 600 penumpang internasional per hari dari semula 2.000 orang.
Baca juga: 10 Maskapai dan Rute Narrowbody Jarak Jauh Terbesar di Dunia, Ada Maskapai Indonesia?
Argentina memang lama dikenal sebagai salah satu negara yang paling ketat dalam melakukan langkah-langkah pencegahan penularan virus Corona. Pada tahun 2020 lalu, Argentina diketahui sempat melarang seluruh penerbangan domestik dan internasional sepanjang April sampai September.
Barulah mulai oktober, setelah kasus Covid-19 di sana sudah mulai mereda, penerbangan domestik mulai diizinkan. Adapun penerbangan inernasional baru dibuka mulai Januari 2021.
Dari data biro statistik Argentina, Sejak dibuka pada Januari sampai Mei lalu, sudah ada 517.000 turis asing masuk, turun 92 persen dibanding periode yang sama dua tahun lalu. Angka tersebut tentu saja akan kembali menurun usai kebijakan baru membatasi pergerakan orang diteken pemerintah.
Dilansir Simple Flying, setidaknya ada tiga kebijakan utama Argentina dalam upaya negara tersebut melawan penyebaran virus Corona. Pertama, mengurangi kuota masuk penumpang internasional, baik untuk perjalanan bisnis maupun wisata, dari semula 2.000 menjadi hanya 600 orang. Perlu dicatat, penumpang internasional ini berlaku untuk seluruh warga, baik asing maupun warga negara Argentina yang hendak kembali ke negaranya.
Kedua, sesampainya di Argentina, penumpang yang bersangkutan wajib melayani karantina mandiri selama tujuh hari. Adapun detail tempat dan teknis karantina mandirinya diatur oleh masing-masing pemerintah kota.
Ketiga, melarang penerbangan dari sekitar 60 lebih negara yang masuk daftar merah, termasuk Inggris, Turki, Brasil, Chili, India, Indonesia, negara-negara Afrika, dan berbagai negara lainnya.
Tentu saja kebijakan tersebut mendapat pro dan kontra. Bagi praktisi dan pengamat kesehatan, kebijakan tersebut akan memudahkan kinerja mereka melayani dan menekan laju kasus penularan virus Corona. Bagi pelaku bisnis, baik itu bisnis penerbangan dan turunannya serta bisnis pariwisata beserta turunannya, kebijakan tersebut tentu menyusahkan.
“Langkah ini, yang dilakukan sebelum waktunya, secara langsung dan negatif berdampak pada warga Argentina dan warga asing di luar negeri; sekarang, mereka tidak bisa kembali ke negara seperti yang direncanakan,” kata Asosiasi Transportasi Udara Amerika Latin & Karibia (ALTA), dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyebut, kebijakan tersebut memaksa maskapai untuk menunda layanan ribuan penumpang tak berdosa yang ingin berkunjung ataupun kembali ke Argentina.
Baca juga: Covid-19 Paksa Maskapai Terbesar LATAM Bangkrut! Jadi Maskapai Kelima Bangkrut Akibat Corona
Selain itu, kebijakan tersebut juga membuat maskapai kembali terpukul. Padahal, dari data Cirium, maskapai seantero Argentina, seperti LATAM, Aerolineas Argentinas, JetSMART, Flybondi, dan maskapai lainnya, sudah menjadwalkan 1.255 penerbangan internasional sepanjang Juli 2021, turun 83,5 persen dibanding Juli 2019. Tetapi, itu masih lebih baik dibanding Juli 2020.
Namun, dengan adanya kebijakan baru pembatasan penumpang internasional yang masuk Argentina, semua itu (schedule 1.255 penerbangan) hanya isapan jempol belaka.