Hari Senin lalu (14/8/2017), KabarPenumpang.com berkesempatan secara khusus mengunjungi salah satu lokasi yang nantinya akan dijadikan stasiun Mass Rapid Transit (MRT). Stasiun ini dianggap oleh PT MRT Jakarta (PT MRTJ) sebagai stasiun dengan progress paling maju dibandingkan dengan stasiun lainnya. Stasiun yang berada di daerah Jakarta Selatan ini seakan menjadi garda terdepan karena letaknya yang berada di perbatasan stasiun layang dan stasiun bawah tanah, jadi dari stasiun ini bisa terlihat jalur kereta yang mulai menanjak. Ya, inilah Stasiun Senayan!
Baca Juga: Lintasi Tol JORR, Inilah “Special Bridge,” Jembatan Unik di Jalur MRT Fatmawati
Di awal perjalanan, rombongan kami bertolak dari Lebak Bulus, kemudian menyusuri jalur layang MRT di kawasan Fatmawati dan Panglima Polim yang tengah dalam pembangunan. Setibanya di Stasiun Senayan, kami diwajibkan mengenakan rompi serta helm keselamatan guna mencegah benturan langsung terhadap kepala jika selama di dalam terowongan ada benda yang jatuh. Jantung mulai berdegup kencang manakala kami menuruni tangga sementara yang terbuat dari besi, terpaan angin sedikit saja langsung membuat tangga tersebut goyang. Kurang lebih sekitar 20 meter kami menuruni tangga berkelok tersebut.
Sesampainya di dasar terowongan, kami disambut oleh lantai-lantai yang ditutupi oleh papan triplek. “Supaya tidak merusak ubin,” ungkap Dirut PT MRTJ, William P. Sabandar yang pada kesempatan itu ikut terjun langsung ke lapangan guuna memantau perkembangan proyek tersebut. Bentuk stasiun sendiri sudah mulai terlihat, walaupun masih berantakan karena memang stasiun ini masih dalam pembangunan.
Pada lantai atas di stasiun bawah tanah ini akan dikhususkan untuk pembelian tiket dan kelengkapan stasiun lainnya, seperti toilet wanita dan pria, toilet khusus penyandang disabilitas, hingga ruang menyusui. Dari hasil pantauan, toilet sudah siap pakai, terlihat dari interiornya yang sudah terpasang sepenuhnya.
Baca Juga: Antara Viaduct, MRT dan Pergeseran Makna
Karena waktu kunjungan masih siang, jadi tidak ada lampu stasiun yang menyala, hanya bermodalkan lampu konstruksi. Beralih ke lantai bawah, di sinilah yang nanti akan digunakan sebagai peron. Dengan dua jalur MRT di sisi kiri dan kanan, kelak di titik ini setiap penumpang akan menunggu giliran untuk naik kereta tersebut.
Empat terowongan berbentuk setengah lingkaran raksasa dapat di lihat di setiap ujung peron. Dua terowongan yang mengarah ke arah Patung Pemuda terlihat menanjak dengan sudut kemiringan yang landai. Dari sinilah lajur menanjak kereta MRT dimulai hingga nanti jalurnya berada di atas sebuah jembatan khusus yang hingga kini masih dalam tahap pembangunan. Walaupun rel masih belum dipasang, namun diantara sekian banyak stasiun yang tengah dibangun, hanya di stasiun Senayanlah kita dapat melihat gambaran masa depan stasiun MRT.