Memiliki jadwal kereta api yang selalu tepat waktu, Jepang sontak dikenal sebagai negara yang paling disiplin di dunia. Selain itu penumpangnya pun sangat sopan. Tetapi tidak semua orang memiliki perilaku yang sempurna dan standar tinggi dalam beretika ketika di transportasi umum.
Baca juga: Ikuti Jejak Indonesia, Peraturan Penumpang di Kereta India Dipertegas, Ribuan Orang Terkena Sanksi
Hal tersebut memungkinkan berbuat sedikit celah kesalahan ketika menggunakan kereta api. KabarPenumpang.com melansir japantoday.com, di mana Jepang Air Trip baru-baru ini melakukan survei perilaku penumpang dari 930 responden dan didapat beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan ketika menggunakan kereta api di Jepang.
1. Menggunakan kursi lebih dari satu (72,8 persen respon)
Kursi kereta Jepang dengan formasi dua-dua atau bangku panjang, tidak dirancang dengan banyak ruang ekstra per orang. Sehingga mengambil tempat berlebih seperti menyilangkan kaki dan meletakkan tas di sebelah sebaiknya tidak dilakukan.
2. Berbicara dengan suara keras dengan teman (58,5 persen) dan ditelepon (56,3 persen)
Ketika pergi naik kereta bersama teman atau tengah bertelepon dengan seseorang, kecilkan suara Anda. Karena dengan bersuara cukup keras bisa mengganggu penumpang, orang Jepang banyak menikmati tidur di kereta sebelum tiba di tujuan.
3. Meletakkan bawaan dengan tidak sopan (54,1 persen)
Letakkan tas atau barang bawaan Anda di rak atas kursi. Ini agar memberikan tempat yang lebih luas supaya penumpang lain bisa bergerak tanpa harus terhimpit tas atau barang bawaan.
4. Volume headphone keras (54 persen)
Penggunaan earphone atau headphone hanya untuk pribadi bukan untuk bersama, jadi ketika menggunakannya kecilkan suara agar hanya Anda yang mendengar.
5. Naik turun kereta dengan kasar (42,4 persen)
Biasanya ini terjadi ketika kondisi berlawanan yakni ketika Anda naik, penumpang lain akan turun atau sebaliknya dan seperti tidak sabaran.
6. Menggunakan riasan (40,5 persen)
Banyak yang tidak nyaman ketika bersebelahan dengan seseorang yang mengenakan riasannya. Hal ini dikarenakan serbuk-serbuk bedak yang berterbangan mengganggu penumpang lain.
7. Menggunakan ponsel pintar saat kereta penuh (36,3 persen)
Ketika keadaan penuh sesak, jangan memaksakan diri untuk mengeluarkan ponsel dan bermain. Baiknya simpan di tas atau saku Anda. Karena orang lain tidak suka punggung atau dadanya sebagai sandaran ponsel Anda.
8. Berlarian ke kereta (32,2 persen)
Kereta Jepang hampir selalu tepat waktu, jadi patutnya mudah untuk tahu jam berapa harus tiba di peron. Jika pintu tertutup dan ketinggalan kereta, sebaiknya naik kereta berikutnya dan jangan memaksa naik bila terlambat.
9. Mabuk ketika naik kereta (31,7 persen)
Implikasinya di sini bahwa, dalam keadaan mabuk, orang tersebut juga mengambil ruang ekstra dengan membungkuk di kursi bangku, berperilaku agresif, atau membuat semua orang di sekitar mereka terkena hembusan nafas minuman keras. Jika Anda berada dalam kondisi yang buruk, penumpang lain mungkin lebih suka Anda menunggu sampai Anda sedikit sadar sebelum naik kereta.
10. Meninggalkan sampah (28,2 persen)
Bila tidak ada tempat sampah ketika berada di stasiun, jangan membuangnya begitu saja di peron. Simpan dalam saku atau tas Anda dan buang ketika menemukan tempat sampah.
11. Aroma parfum (27,6 persen)
Orang Jepang tidak terlalu tertarik dengan parfum pribadi yang menyengat. Apalagi ketika wangi itu menyebar di dalam kereta.
12. Makan (26,3 persen) dan minum bir/ alkohol (20 persen)
Mungkin untuk kereta wisata atau jarak jauh dengan kursi khusus yang memiliki nampan lipat makan atau minum bukanlah masalah. Tetapi ketika berada di kereta komuter atau jarak dekat bila ingin makan, beli makanan sekali gigit agar lebih cepat menghabiskannya. Begitu juga dengan minum, di luar kereta non shinkansen jauhkan diri Anda dari minuman alkohol karena membawa dampak yang tidak baik.
13. Membaca ketika ramai (10,9 persen)
Membuka koran atau buku bisa mengganggu ruang orang lain di kereta yang penuh sesak. Baiknya bila ingin membaca naik kereta bukan pada jam sibuk atau padat penumpang.
Baca juga: Abaikan Aturan, Wartawan AsaI Inggris Biarkan Anjing Piaraannya Tidur di Kursi Kereta
Ini harus diingat dan baiknya diterapkan, karena transportasi umum adalah transportasi bersama. Sehingga diri pribadi harus sadar dengan adanya ruang bersama orang lain.