Fasilitas bebas pajak alias duty free sebenarnya adalah hal yang lumrah Anda nikmati saat berbelanja di luar negeri, dimana barang yang di beli tidak dikenakan pajak. Dilansir KabarPenumpangcom dari cbc.ca (21/7/2017), sayangnya pembuatan (kerajinan) minuman keras tidak bisa dijual dengan duty free, sebabnya keuntungan yang di dapat lebih sedikit dari pada proses produksinya.
Baca juga: Pilah-Pilih Lounge Eksekutif di Bandara
Salah satu pemilik toko bir Atlantic Travel Center di Kanada, John Slipp mengatakan, dirinya menjual minuman keras dari tempat pembuatan minuman keras besar seperti Moslon atau Moosehead. Tetapi dirinya tidak menjual minuman buatan tangan atau kerjinan bir. “Kami melihat orang Amerika telah mengunjungi daerah tersebut dan telah menikmati minuman buatan di komunitas New Brunswick. Saat mereka masuk ke toko ini, mencari minuman keras tersebut,” ujar Slipp.
Slipp mengatakan, dalam penjualan minuman keras, setiap orang akan mendapat keuntungan lebih sedikit daripada toko bebas pajak. “Dengan bekerja sama melalui produsen lokal ini, Anda menciptakan kesempatan untuk menumbuhkan penjualan produk lokal tersebut. Jika penjualan tumbuh, manfaatnya tidak hanya untuk pengecer, pabrikan, tapi juga NB Liquor,” katanya.
Baca juga: Hadirkan The Sleep ‘n Fly Lounge, Bandara Dubai Penuhi Kebutuhan Tidur Pelancong
Selain itu, pabrik minuman keras seperti Picaroons Tradisional Ales di Fredericton juga sudah mengemukakan gagasan untuk menjual produk mereka di toko bebas pajak di dekat Maine tetapi di tolak NB Liquor. Juru bicara NB Liquor, Mark Barbour mengatakan, bahwa masalahnya bukan tentang produsen mana yang bisa menjual di perbatasan.
Dia menambahkan, dimana pabrik minuman utama berpartisipasi dalam program pengiriman langsung minuman keras. Menurutnya, tanpa kertas ada kemungkinan perusahaan untuk melacak pesanan, pengiriman dan pembayaran dengan udah dan juga mengatur bisnisnya dengan pihak ketiga seperti toko bebas pajak yang bukan bagian dari perusahaan Crown.
Ketika NB Liquor mengadopsi hal ini dianggap sebagai standar untuk mengatur penjualan. “Itu adalah program yang sangat mahal dan pabrik pembuatan kerajinan memutuskan untuk tidak berpartisipasi karena biaya pelaksanaan atau kecanggihan kemampuan TI mereka sendiri,” katanya.
Barbour mengatakan, tidak ada peraturan untuk untuk tidak melakukan transaksi bisnis di atas kertas. Menurutnya, industri ini sangat baru dan berkembangan dengan pecat. “Saya pikir ini adalah elemen yang tidak kita sadari sampai benar-benar menjadi baru-baru ini bahwa ledakan industri kerajinan benar-benar ada,” ujarnya.
Baca juga: Ada Guratan “Abu-Abu” Pada Sistem Pemindai Wajah di Bandara
Sayangnya perusahaan tidak menyimpan produk minuman keras di gudanya karena tidak juga langsung mengirim ke toko bebas pajak. Barbour mengatakan NB Liquor sekarang bekerja sama dengan pembuat bir kerajinan untuk menemukan solusi dengan menggunakan bentuk lain dari sistem pembagian dokumen elektronik.