Selain lansia, ibu hamil juga mendapat perhatian khusus dalam suatu perjalanan yang menggunakan transportasi massal. Sebut saja PT KAI memberi larangan bagi ibu hamil dengan usia kehamilan 3 sampai 7 bulan untuk naik kereta api. Di pesawat udara pun diberlakukan ketentuan-ketentuan untuk wanita yang sedang hamil, tujuannya tak lain agar janin dalam kandungan tidak mengalami gangguan akibat dampak dari perjalanan.
Dilansir KabarPenumpang.com dari babymed.com, ada beberapa langkah untuk terbang aman selama masa kehamilan, berikut langkah-langkah yang baik untuk ibu hamil untuk menumpang pada sebuah pesawat.
1. Keterbatasan gestasional
Biasanya tidak ada batasan untuk seorang ibu hamil pada trimester pertama dan kedua kehamilan untuk terbang. Tetapi pada trimester ketiga, sebaiknya seorang ibu hamil harus menanyakan kepada dokter kandungan, sebab dokter kandungan pemegang keputusan agar tidak terjadi apa-apa di pesawat. Sebagai langkah lanjutan dari dokter, bisa saja ibu hamil akan diberikan obat penguat kandungan.
2. Tempat duduk
Baiknya memilih tempat duduk yang memiliki area agak sedikit luas, contohnya seperti di dekat pintu darurat ataupun di dekat lorong. Ini untuk memudahkan seorang ibu hamil bergerak lebih leluasa di dalam pesawat. Selain itu, seorang ibu hamil juga harus mendapatkan tempat untuk menyanggah kaki. Karena kaki seorang ibu hamil mudah bengkak dan mengurangi penggumpalan darah.
3. Banyak minum
Dalam penerbangan, seorang ibu hamil diharuskan banyak minum. Ini untuk mengurangi rasa haus pada seorang ibu hamil. Bila menggunakan penerbangan low cost carrier (LCC) biasanya penumpang bisa membawa air minum sendiri (domestik) sedangkan untuk internassional, baiknya seorang ibu hamil mempertanyakan kepada petugas maskapai untuk diijinkan membawa minuman sendiri sebab, minuman yang diberikan dalam penerbangan terbatas.
Baca Juga: PT KAI Terbitkan Peraturan Baru Bagi Ibu Hamil
4. Makanan
Makanan di dalam pesawat biasanya lebih sering dipanaskan di bandingkan makanan yang fresh. Baiknya seorang ibu hamil mempersiapkan makanan sendiri seperti kue ataupun makanan ringan lainnya.
5. Toilet
Ibu hamil paling sering menggunakan toilet dalam pesawat. Padahal untuk orang biasa, toilet adalah tempat yang paling jarang digunakan. Karena ibu hamil sering menggunakan toilet, ada baiknya memesan tempat duduk dekat dengan toilet agar mudah bila ingin ke toilet.
Baca Juga: Untuk Penumpang Obesitas, Perpanjangan Sabuk Pengaman Belum Jadi Prioritas
6. Gumpalan darah dan berjalan
Karena ibu hamil pasti kakinya bengkak, saat berjalan gunakan kedua tangan untuk memegang sisi tempat duduk. Apalagi saat turbulensi ini adalah masalah paling potensial bagi seorang ibu hamil.
7. Pedoman penerbagan
Hampir semua penerbangan memiliki panduan khusus untuk ibu hamil. Baiknya, sebelum memesan tiket pesawat, hubungi maskapai untuk menanyakan hal terkait kehamilan. Ini untuk menghindari masalah yang timbul setelah pembayaran tiket.
Baca Juga: Peragaan Alat Keselamatan Penerbangan, Masih Efektifkah?
8. Sabuk pengaman
Sauk pengaman yang digunakan oleh seorang ibu hamil harus terpasang di paha atas dan di bawah perut. Untuk menjaga ibu hamil dari sesak.
9. Rekam medis
Baiknya bawa selalu rekam medis saat kehamilan. Catatan ini biasanya berguna jika dokter memberikan petunjuk untuk kesehatan ibu hamil selam di pesawat, sehingga jika terjadi masalah pada sang ibu dalam penerbangan, catatan ini bisa bermanfaat bagi perawat penerbangan.
Baca Juga: Naik Pesawat Bawa Stroller, Simak Beberapa Tipsnya!
10. Komplikasi
Seorang ibu hamil yang memiliki masalah komplikasi pada kehamilannya, sangat penting mendapat izin dari dokter yang merawat. Komplikasi ini biasanya meliputi kehamilan multiple dan tekanan darah tinggi. Sebab tekanan di dalam kabin saat terbang bisa meningkatkan tekanan darah. Jika pasien mengalami lebih tinggi dari tekanan darah normal yang dimulai karena kehamilan, kenaikan tambahan ini bisa terbukti merugikan kesehatan ibu dan bayi.