Jika selama ini Anda disuguhkan berita mengenai kehadiran sejumlah bus listrik dari berbagai penjuru dunia, maka yang ini akan sedikit berbeda walaupun masih dalam koridor yang sama. Selain kehadirannya dipercaya dapat mengurangi tingkat polusi yang belakangan ini semakin memburuk, bus listrik juga dikenal handal dalam menaklukan medan berbukit, karena motor listrik akan bekerja lebih baik ketimbang mesin diesel pada tanjakan.
Baca Juga: Berevolusi, Black Cab London Akan Gunakan Semi-Electric Vehicle
Soal tingkat kebisingan yang dihasilkan, bus listrik juga jauh melesat meninggalkan bus diesel. Maka wajar saja jika banyak perusahaan otobus lokal maupun mancanegara yang lalu beralih meninggalkan penggunaan armada bus diesel. Dalam pemberitaan sebelumnya, sebuah manufaktur bus asal Negeri Tirai Bambu, BYD berhasil merajai produksi bus listrik di seluruh dunia, dan salah satu produk yang terkena imbas dari revolusi besar-besaran ini adalah bus double-decker.
Seperti yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman independent.co.uk, Transport for London (TfL) menjadi penyedia jasa layanan transportasi pertama yang mengoperasikan bus double-decker bertenaga listrik pertama di dunia. Bekerja sama dengan BYD, TfL sekaligus memesan lima model yang berbeda, dan masing-masingnya mampu menempuh perjalanan sejauh 180 mil atau yang setara dengan 290 km dalam sekali charge.
Pimpinan dari TfL mengatakan bahwa bus bisa terus beroperasi sepanjang hari tanpa perlu mengisi ulang daya. Sama seperti yang sudah dijabarkan di atas, pimpinan TfL juga mengatakan bahwa penggunaan bus double-decker (bus tingkat) bertenaga listrik dapat menurunkan tingkat emisi karbon dan turut serta membantu memperbaiki kualitas udara di London. Sebagai proyek percontohan, TfL mulai mempekerjakan bus ini para April 2016 silam, dan menuai respon positif.
Diperkirakan, kehadiran bus tingkat bertenaga listrik ini menelan dana sebesar £350.000 atau yang setara dengan Rp6,4 miliar kurs sekarang. Mungkin masih terlalu dini untuk merombak secara keseluruhan armada bus diesel yang kini mengabdi untuk TfL, namun kehadiran bus double-decker bertenaga listrik ini akan bersanding dengan armada berbahan diesel yang sudah ada, mengikuti peluncuran bus The New Routemaster, yang menggunakan sistem “hop-on-hop-off”.
Baca Juga: Routemaster, Si Double Decker Merah Ikon Kota London
Dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh bus double-decker bertenaga listrik yang dioperasikan oleh TfL ini membuat beberapa otoritas transportasi dari berbagai dunia menjadikan TfL sebagai acuan, tidak terkecuali India. Dikutip dari sumber berbeda, TfL telah menyetujui program berbagi ilmu dengan India tentang bagaimana cara menerapkan praktik terbaik untuk meningkatkan efisiensi transportasi umum, membagikan pengalamannya tentang bus listrik, hingga pemberlakuan sistem smart ticketing.
“Transportasi umum yang baik sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan seiring dengan meningkatnya permintaan, penting bahwa perbaikan perlu dilakukan. Penandatanganan kerja sama ini akan memungkinkan kita memperbaiki transportasi dengan berbagi pengalaman dalam menangani beberapa masalah seperti ini,” ungkap Chief Technology Officer di TfL, Shashi Verma, dikutip dari laman cityam.com (12/1/2018).