Sebagai produsen kendaraan, apa peran yang dapat dilakukan oleh Audi untuk mengatasi masalah kemacetan yang ada? Tentu hal tersebut sangatlah bertolak belakang, berbagai lapisan masyarakat tengah memerangi kemacetan sementara pihak Audi harus dituntut untuk memproduksi kendaraan dengan fitur-fitur terbarunya. Lalu, apa yang dilakukan oleh para produsen otomotif seperti mereka? Ternyata, pihak Audi baru saja menjalani test drive untuk mobil otonom Level 3-nya.
Baca Juga: Sensor 3D Vayyar, Pasangan Cocok Untuk Mobil Otonom
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman techcrunch.com (11/7/2017), Audi A8 bisa dikatakan sebagai moda semi otonom, dikarenakan sistem kemudinya yang menggabungkan otomatisasi dan kendali manual. Bagi Anda yang tengah terperangkap macet, Anda bisa mengaktifkan sistem Traffic Jam Pilot untuk mengambil alih sistem kemudi. Dengan begitu, Anda bisa melakukan hal lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca koran, mengerjakan pekerajaan kantor, atau bahkan menonton TV built-in yang ada di dalam kendaraan produksi negeri Bavaria tersebut.
Inovasi yang ditorehkan oleh Audi ini patut diapresiasi, pasalnya, banyak produsen automobile lainnya yang justru melewati fase otomatisasi level 3. Sebut saja Ford yang mengungkapkan bahwa mereka melewati otomatisasi level 3 dan langsung menuju level 4, yaitu sistem yang mengendalikan keseluruhan pengoperasian moda, dari mulai menyalakan kendaraan hingga parkir. Walaupun beberapa ahli kendaraan otonom berpendapat bahwa otomatisasi level 3 ini seharusnya tidak ada.
Situasional, itulah kata kunci dari otomatisasi level 3 ini, dan Audi beranggapan bahwa pengemudi harus tetap siaga untuk kondisi darurat yang membutuhkan penanganan manual selama berkendara. Layaknya kebanyakan mobil otonom, Audi pun tidak lupa mengaplikasikan beberapa fitur wajib ke dalam kendaraan masa depan ini, seperti sistem pengereman otomatis, penahan laju agar kendaraan tidak melaju melebihi batas, serta pemasangan “indera penglihatan” seperti sensor sonar, laser scanner, beberapa kamera 360 derajat, hingga ultra sonic sensor.
Bahkan, Audi A8 ini juga dilengkapi dengan Light Detection And Ranging (LIDAR), sebuah radar yang disempurnakan yang menghasilkan citra digital dari lingkungan sekitarnya. Jika diperhatikan, Audi menaruh banyak sensor di armada A8-nya. Ternyata, ini merupakan bentuk antisipasi Audi jika suatu saat salah satu radar tersebut tidak berfungsi dan akhirnya malah membahayakan penumpang yang berada di dalamnya.
Fitur Traffic Jam Pilot yang diaplikasikan Audi di armada A8 anyarnya ini juga mampu mendeteksi kondisi dari si pengemudinya tersebut. Jika pengemudi tidak sadar sistem Traffic Jam Pilot-nya mati, maka penanda akan berbunyi untuk mengingatkannya. Begitupun jika pengemudi tidak memberi respon karena berada dalam kondisi koma, maka sistem Traffic Jam Pilot akan secara otomatis memarkirkan kendaraannya dan membuka pintu moda agar mempermudah proses pertolongan.
Baca Juga: Konsep Audi City Bus, Inikah Gambaran Bus Masa Depan?
Bagi Audi, ini merupakan jawaban dari benturan perspektif antara mengatasi masalah kemacetan dan tetap menjalankan roda produksi. Kendaraan akan beroperasi lebih logis ketika macet ketimbang manusia yang menjalankan, dan diharapkan semua interaksi di jalanan akan jauh lebih halus dan sederhana, tanpa harus mendengar bunyi klakson yang bersahut-sahutan. Sepintas, sistem Traffic Jam Pilot Audi mirip dengan sistem Auto Pilot di dunia penerbangan, dimana pilot bisa mengaktifkan sistem tersebut jika ia mulai kelelahan.