Tidak ada yang memungkiri, sektor pelayaran penumpang di Indonesia erat kaitannya dengan musim mudik Lebaran. Ratusan ribu orang berbondong-bondong menuju pelabuhan untuk bisa menyebrang dan melanjutkan perjalanan menuju kampung halamannya. Dalam mengatasi lonjakan penumpang yang terjadi beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2017 kemarin, PT ASDP Indonesia Ferry membuat sebuah inovasi yaitu berupa sistem pembelian tiket online, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada para penumpangnya. Lalu, apakah tren tiket online tersebut masih menguat hingga hari ini?
Baca Juga: Sambut HUT RI Ke-72, PT ASDP Buka Layanan Tiket Online di Tujuh Lintasan
“Secara garis besar, animo masyarakat memang belum sebesar ketika Hari Raya Idul Fitri kemarin,” ungkap Rizki Dwianda, VP Pelayanan PT ASDP ketika dihubungi KabarPenumpang.com, Senin (30/10/2017). Rizki menambahkan bahwa peluncuran perdana sistem online di PT ASDP ini sendiri sudah memenuhi target. “Kami menargetkan penjualan 20 persen tiket online dari dua cabang kami pada Lebaran kemarin, dan target tersebut terpenuhi,” imbuhnya.
Kurangnya animo masyarakat terhadap sistem tiket online tidak lantas membuat PT ASDP menyudahi inovasinya dalam penjualan tiket tersebut, karena PT ASDP beranggapan bahwa pembelian tiket di sektor mereka berbeda dengan moda transportasi lain. “Bisa dibilang musiman, tapi sebagai persiapan menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, kami berharap penjualan tiket online tersebut merangkak naik ke angka 30 persen,” ujarnya.
Menurut Rizki, rute perlintasan Merak – Bakauheni masih menjadi primadona di sektor penyebrangan hingga saat ini. “Dari total 29 rute yang ada, rute Ketapang – Gilimanuk juga sudah mulai meningkat dan siap disusul oleh rute Lembar – Surabaya,” papar Rizki. “Tahun 2018 kami menargetkan semua cabang kami sudah mulai menerapkan sistem penjualan tiket online. Rute selanjutnya yang akan menerapkan sistem penjualan tiket online adalah Jepara – Karimun Jawa, rencananya dibuka pada bulan Desember mendatang,” tambahnya.
Namun, Rizki menyadari bahwa mengembangkan sistem penjualan tiket secara online tidaklah mudah dan diperlukan beberapa tahapan proses. “Secara umum, tantangannya berasal dari kesiapan sistem dan lain-lain, tapi masalah terbesar lain yang dihadapi oleh BUMN ini adalah bagaimana cara kami untuk mengedukasi para pengguna jasa, mengingat pangsa pasar kami sedikit berbeda dengan moda lain,” terangnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, PT ASDP menggandeng beberapa perusahaan lain seperti PT Pos Indonesia untuk bisa menunjang sistem penjualan tiket online yang tengah mereka kembangkan. “Kami sadar bahwa pangsa pasar kami tidak semuanya bisa mengakses pembelian tiket online melalui gadget yang mereka miliki, maka dari itu kami bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan menjadikannya sebagai salah satu channel kami untuk bisa lebih ‘merangkul’ para penumpang,” jelas Rizki.
Baca Juga: “Waroeng ASDP,” Model Kantin Baru di Kapal Ferry Yang Hangat dan Higienis
Sebelumnya, ada beberapa isu yang melatarbelakangi PT ASDP dalam meluncurkan sistem penjualan tiket online kepada para penggunanya, salah satunya adalah isu kapasitas. “Bagi yang sudah beli tiket online, mereka tidak perlu berbondong-bondong datang ke pelabuhan untuk mengantri beli tiket, walaupun peranan cuaca juga sangat berpengaruh terhadap operasional kami. Bisa dibilang, para penumpang yang beli tiket online ini sudah memastikan seat, terlepas dari kondisi cuaca tersebut.” tutup Rizki.
Dari sisi user interface, tiket online yang disajikan PT ASDP masih terbilang konvensional, yakni belum berwujud aplikasi, pengguna jasa untuk melakukan pemesanan atau reservasi tiket masih diarahkan lewat browser ke situs indonesiaferry.co.id.