Kapal Pesiar Alaska dibuat heboh pada 25 Juli 2017 yang lalu saat para penumpang kapal tersebut menikmati makan malamnya. Ini lantaran seorang penumpang diduga melakukan pembunuhan terhadap istrinya. Pria tersebut bernama Kenneth Manzanares yang didakwa melakukan pembunuhan terhadap istrinya, Kristy Manzanares.
Baca juga: MSC Meraviglia, Kapal Pesiar Terbesar dari Mediterranean Shipping Cruises
Dilansir KabarPenumpang.com dari globaws.calne (28/7/2017), kejadian tersebut berawal dari adanya teriakan dari salah satu kamar di kapal pesiar tersebut. Charles Rowlen saat itu bersama dengan sang istri yang tengah mandi dan mendengar teriakan yang tidak normal seperti halnya orang berteriak.
Setelah mendengar teriakan tersebut, Rowlen dan istri keluar dan melihat dari atas balkon seorang pria yang berlumuran darah. “Saya mendengar ada ada lebih dari dua atau tiga orang wanita atau anak perempuan. Yang pastinya suara wanita menjerit. Istriku seorang perawat dan dia hampir saja meloncat dan mengatakan kami harus masuk kembali ke kamar, karena ada pengumuman bahwa pihak keamanan kapal menuju ke tempat terdengarnya teriakan,” jelas Rowlen.
Selain Rowlen, seorang penumpang lain bernama Chris Ceman sedang berada di lorong dekat kamar tempat pembunuhan tersebut terjadi. “Seorang gadis kecil keluar dari ruangan itu sambil berlari, dan meminta bantuan karena orangtuanya bertengkar. Dia terdengar putus asa, tapi kejadian tersebut membuat kru kapal datang secepat mungkin,” ujar Ceman.
Diketahui, dari dokumen pengadilan, beberapa orang sudah ke kamar tersebut sebelum penangkapan terjadi dan meliaht pria di ruangan tersebut dan istrinya sudah tegerletak di lantai dengan darah yang berlumuran. Saat ditemukan berlumuran darah, ternyata kepala korban luka parah dan dinyatakan tewas di tempat kejadian.
Baca juga: Garap Wisata Bahari, Pelni Canangkan Layanan Kapal Pesiar
Akibat kejadian tersebut, Kenneth dijadikan tersangka dan ditahan dengan tangan diborgol oleh pihak kemanan kapal pesiar Alaska di sebuah ruagan dekat kamarnya. Kemudian saat FBI datang, dan ditanya aalsan membunuh sang istri, Kenneth menjawab “Dia tidak akan berhenti menertawakan saya.” Tak hanya itu, setelah menjawab hal tersebut, Kenneth mengatakan dengan berkeluh kesah, “Hidupku sudah berakhir.”