Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsPelayanan Buruk Malah Dongkrak Laba United Airlines, Kok Bisa?

Pelayanan Buruk Malah Dongkrak Laba United Airlines, Kok Bisa?

Serangkaian masalah membelit United Airlines beberapa waktu ke belakang, seperti insiden penarikan paksa Dr. David Dao, kekerasan terhadap calon penumpangnya di bandara, hingga salah menerbangkan penumpangnya ternyata tidak membuat maskapai asal Negeri Paman Sam tersebut mengalami kerugian. Seperti yang diwartakan KabarPenumpang.com dari nytimes.com (18/7/2017), pihak United meraup keuntungan sebesar US$818 juta pada kuartal terakhir yang berakhir pada bulan Juni  kemarin.

Baca Juga: Karyawan United Airlines Dorong Penumpang di Bandara, Kenapa Lagi?

Dengan angka tersebut, maka United Airlines mengalami kenaikan laba dari tahun lalu sebesar 39 persen. Keuntungan tersebut meningkat seiring dengan banyaknya calon penumpang yang memilih United Airlines sebagai pemandu perjalanan mereka. Ini merupakan imbas positif dari meningkatnya permintaan layanan penerbangan di seluruh dunia.

Terlepas dari itu semua, United Airlines juga memiliki laporan sendiri yang menunjukkan adanya kenaikan jumlah pelanggan yang cukup signifikan, yaitu sekitar 71 juta penumpang selama paruh pertama tahun ini. Dengan kata lain, United mengalami peningkatan jumlah penumpang sekitar 4,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Tentu saja, fakta tersebut berbanding terbalik dengan respon masyarakat dalam menanggapi kasus Dr. Dao yang menyuarakan agar maskapai tersebut diboikot. Namun, kembali kepada prinsip yang mendasari bisnis penerbangan, dimana penumpang pada umumnya mencari tarif yang paling rendah, bukan berdasarkan pada layanan yang diberikan oleh maskapai tersebut.

Baca Juga: Duh! Dokter ini Diseret di Lorong Kabin Pesawat, Kenapa ya?

Tentu Anda masih ingat dengan kejadian yang menimpa Dr. David Dao, seorang penumpang United Airlines berusia 69 tahun yang ditarik paksa keluar maskapai dengan alasan kru United Airlines lain juga hendak ikut dalam penerbangan menuju Louisville, Kentucky pada 9 April silam. Rekaman kejadian tersebut diunggah ke media sosial Twitter oleh salah seorang penumpang dalam kabin dan sontak menjadi viral di dunia maya. Tak berselang lama, kecaman demi kecaman berdatangan ke pihak United hingga banyak golongan yang meminta agar maskapai tersebut diboikot.

Akibat kejadian penyeretan paksa tersebut, Dr. David Dao mengalami luka yang cukup parah pada bagian kepalanya. United Airlines sempat menolak untuk memberikan dana ganti rugi kepada korban, namun setelah media membombardir maskapai yang bermarkas di Chicago, Illinois tersebut, akhirnya United menurunkan dana ganti rugi yang tidak disebutkan nominalnya.

Baca Juga: Salah Menerbangkan Penumpang, United Airlines Harus Minta Maaf (Lagi)

Guna mencegah kejadian serupa terulang kembali, pihak United memberlakukan peraturan baru, dimana setiap penumpang yang terpaksa dibatalkan perjalanannya akan mendapat intensif penggantian dana yang lebih besar. Selain itu, United juga akan terus memberlakukan harga tiket murah kepada setiap penumpangnya. Inilah cara yang dilakukan oleh pihak United Airlines dalam meraup keuntungan yang cukup signifikan. Terlepas dari caranya memperlakukan para penumpang yang bisa dibilang “seenaknya” sehingga muncul anggapan bahwa hal tersebut merupakan salah satu cara United dalam menjalani kampanye abu-abunya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru