Kerusakan pada mesin terjadi pada pesawat Airbus A330 dengan nomer penerbangan milik D7237 milik AirAsia X. Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Australia yang menuju ke Malaysia pada Minggu (25/6/2017) lalu. Menurut Australian Transport Safety Bureau (ATSB) kejadian tersebut disebabkan adanya guncangan yang keras saat pesawat berada di udara tak lama setelah lepas landas.
Dilansir KabarPenumpang.com dari fortune.com (27/6/2017), pesawat AirAsia X yang saat itu berada di udara harus kembali ke Perth, padahal pesawat sudah mengudara selama satu setengah jam. Menurut para penumpang yang berada di dalam pesawat, mereka merasakan guncangan keras yang ‘menggoyang’ kursi dan bisa diibaratkan penumpang seperti berada di dalam mesin cuci.
Baca juga: AirAsia X Tujuan Kuala Lumpur Alami Turbulensi, Lima Penumpang Terluka
Guncangan tersebut dirasakan penumpang hampir dua jam. Dalam video yang terekam, saat itu pilot Airbus A330 yang membawa 359 penumpang sempat meminta para penumpang berdoa. “Keselamatan kita saat ini bergantung kerjasama Anda. Mudah-mudahan semua akan berakhir baik,” kata pilot.
Melihat dinamika dan kondisi mesin yang terjadi di udara, Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) meminta AirAsia X untuk mendarat kembali ke Perth. “Kami mendengar suara seperti benturan keras dan semuanya mulai berguncang. Kapten kemudian mengabari bahwa kita harus kembali lagi ke Perth,” ujar salah seorang penumpang.
Baca juga: Aeroflot Terkena Turbulensi Langit Cerah, 27 Penumpang luka Serius
Penumpang lain berkata, dirinya melihat ke arah jendela dan mesin berguncang sangat hebat. Pilot juga mengatakan, agar penumpang bersiap untuk kemungkinan terjadinya benturan saat mendarat. Untungnya, dalam kejadian ini pilot berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat dan AirAsia X D7237untuk sementara dilarang terbang (grounded) hingga menunggu pengecekan secara menyeluruh.
Sayangnya, sesudah mendarat, beberapa penumpang merasa bahwa AirAsia tidak memberikan dukungan medis atau informasi yang jelas untuk penerbangan pengganti setelah turun dari pesawat. Sebab saat berada dalam pesawat yang berguncang, banyak penumpang yang merasa trauma yang mempengaruhi keadaaan emosional mereka.
Baca juga: Terjadi Turbulensi? Tetap Tenang dan Jangan Panik
Padahal bila penumpang diberi pelayanan untuk meredakan trauma saat kejadian, setidaknya bisa membantu penumpang untuk sedikit merasa lebih baik. Apalagi saat tiba di Perth, penumpang langsung ditangani dan diberi arahan yang jelas terkait penerbangan pengganti dan pelayanan traumatik pasca kejadian tersebut.
Maskapai dan pilot perlu memprioritaskan tidak hanya menjaga penumpang mereka tetap aman, tapi juga membuat mereka merasa nyaman. Mudah-mudahan AirAsia akan belajar dari kejadian ini dan menangani situasi traumatis yang berpotensi lebih baik ke depan.