Melanjutkan System Acceptance Test (SAT) persinyalan yang telah dimulai sejak Kamis (9/8/2018) lalu, PT MRT Jakarta meneruskan SAT persinyalan yang menggunakan rangkaian kereta pertama yang tiba di Jakarta pada 4 April silam. Adapun tes penerimaan sistem persinyalan yang berlangsung pada Minggu (19/8/2018) ini berlangsung di sepanjang jalur fase 1 yang menghubungkan Depo Lebak Bulus dengan Stasiun Bunderan HI.
Baca Juga: MRT Jakarta Adopsi Teknologi CBTC, MRT di Jepang Justru Belum
Berdasarkan data yang diterima KabarPenumpang.com dari siaran pers, ini merupakan kali pertama armada MRT Jakarta mengular di bawah jalanan Ibukota (underground section). Adapun hal lain yang akan menjadi rencana berikutnya dari PT MRT Jakarta adalah menguji coba armadanya dalam kecepatan rendah, menengah (medium), adan kecepatan tinggi. Tentu saja, hal tersebut harus dilakukan sebelum sistem metro pertama di Indonesia ini meluncur di awal tahun 2019 mendatang.
Seperti yang kita ketahui bersama, kereta MRT Jakarta akan menggunakan sistem persinyalan Communication-based Train Control (CBTC) yang dikendalilan dari ruangan Operation Control Center (OCC) oleh traffic dispatcher. CBTC sendiri merupakan teknologi persinyalan kereta generasi terbaru yang dirancang untuk jaringan kereta bawah tanah dan moda transportasi modern lain. Dengan basis sistem nirkabel, CBTC dapat mengumpulkan informasi tentang kereta secara realtime, seperti informasi posisi kepada pusat kendali lewat send back control signals.
Adapun salah satu kelebihan sistem persinyalan semacam ini adalah memungkinkan pengaturan rentang waktu antar-kereta di jalur utama yang diatur oleh traffic dispatcher di OCC. Sekiranya dalam beberapa bulan ke depan, PT MRT Jakarta akan terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan aspek keamanan, kenyamanan, dan keandalan ketika moda ini beroperasi kelak.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat atas dukungannya selama ini,” tulis PT MRT Jakarta dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Sambut Pengoperasian, MRT Jakarta Rilis Mobile Application dan Maskot nan Lucu!
Sebelumnya, PT MRT Jakarta baru saja meluncurkan ikon yang lucu nan menggemaskan, Marti dan juga aplikasi mobile MRT-J. Nantinya, para penumpang MRT Jakarta akan memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai sarana untuk mengetahui informasi tentang sistem transportasi hasil kerja sama Indonesia – Jepang ini. Tidak berhenti sampai di situ, melalui aplikasi yang dapat diunduh di Google Play dan AppStore ini, para penumpang juga bisa membeli tiket serta official merchandise.