Perkembangan jaman tidak hanya berdampak pada kehidupan per individu, tapi juga memegang andil terhadap meningkatnya sistem keselamatan yang ada di sarana transportasi, salah satunya adalah pesawat. Hingga kini, bukanlah menjadi suatu rahasia ketika masih saja ada orang yang takut untuk bepergian menggunakan si burung besi ini. Alasannya pun beragam, dari mulai takut ketinggian hingga resiko kecelakaan. Namun, semua ketakutan tersebut seakan terjawab dengan empat inovasi yang memastikan keselamatan para penerbang, dihimpun KabarPenumpang.com dari cntraveler.com (6/7/2017).
Baca Juga: Kembangkan Teknologi Autopilot, Boeing Tawarkan Self Flying Plane
Bantalan Kursi Anti Api
Pada awal 1980an, Federal Aviation Administration (FAA) menugaskan NASA untuk menentukan jenis bahan bantalan kursi mana yang paling tahan api jika terjadi kebakaran di kabin. Dewasa ini, hampir seluruh maskapai penerbangan diwajibkan untuk melapisi setiap kursi yang ada di pesawat menggunakan kain yang sudah lulus uji pembakaran sebelumnya. Sebuah perusahaan busa, Aerofoam bahkan menambahkan Kevlar atau bahan yang digunakan untuk membuat rompi anti peluru ke dalam busa yang ia produksi khusus untuk bangku maskapai.
Sensor Gunung
Controlled Flight Into Terrain (CFIT) adalah kategori kecelakaan di mana pesawat tanpa sengaja bertabrakan dengan pegunungan lanskap, lautan, tanah. Seiring dengan banyaknya kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor ini, pada tahun 2000, FAA lalu mewajibkan seluruh maskapi untuk melengkapi setiap armadanya dengan Terrain Awareness Warning Systems (TAWS). TAWS adalah perangkat tingkat lanjut anyar untuk memantau ketinggian, kecepatan, dan sudut pesawat untuk keadaan darurat tertentu, seperti penutupan medan yang berbahaya atau tingkat penurunan yang ekstrem, dan akan memperingatkan pilot melalui pesan audio atau visual.
Baca Juga: ATR-72 600, Pesawat Tercanggih Untuk Penerbangan Perintis Nasional
Pilot Fatigue Monitoring
Mengingat faktor kecelakaan yang sebagian besar diakibatkan oleh human error ditambah dengan survei yang dilakukan oleh British Airline Pilots’ Association pada tahun 2013 silam yang menunjukkan bahwa sebanyak 56 persen pilot mengaku tertidur saat tengah mengudara. Maka dari itu, diciptakanlah sebuah perangkat lunak yang dapat memantau tingkat kelelahan pilot yang tengah mengudara, dan akan mengirimkan sinyal kepada pilot jika mereka mulai terlelap.
Kincir Angin yang Menghasilkan Tenaga Listrik
Adalah Ram Air Turbine (RAT), sebuah perangkat yang berfungsi sebagai kincir angin, menggunakan airstream (aliran udara) untuk memutar baling-baling. Turbin akan menghasilkan cukup daya untuk sistem inti yang diperlukan untuk mengendalikan pesawat dan kemudian mendarat.