Tersadar atau tidak, saat ini banyak maskapai yang mempersempit jarak antar kursi satu dengan lainnya (seat pitch). Hal ini dilakukan agar pesawat bisa menampung penumpang lebih banyak lagi, biasanya maskapai dengan biaya murah atau low cost carrier (LCC) melakukan hal tersebut.
Namun, tahukah Anda sebagai penumpang sebenarnya berhak mendapat tempat yang nyaman walupun dengan maskapai LCC. Karena adanya penyempitan jarak antar kursi ini bila terjadi insiden pada pesawat justru akan memperlambat waktu penyelamatan atau evakuasi.
Baca juga: Dilema Seat Pitch, Maskapai Tambah Untung Penumpang Merana
KabarPenumpang.com melansir dari laman cbsnews.com (13/9/2017), tahun 2016 lalu ketika American Airlines 767 mengalami insiden mesin terbakar saat lepas landas di Chicago, untuk mengevakuasi semua penumpang pesawat dibutuhkn waktu lebih dari dua menit. Padahal Federation Aviation Administration (FAA) memiliki persyaratan dimana maskapai penerbangan harus menunjukkan bahwa mereka mampu mengevakuasi sebuah pesawat terbang yang penuh penumpang dalam waktu 90 detik atau kurang, bahkan saat pintu terganjal atau susah untuk dibuka.
Tak hanya itu, Delta Airlines yang meluncur di landasan pacu bersalju di LaGuardia New York tahun 2015 mengalami kerusakan sistem komunikasi dalam pesawat dan melakukan evakuasi penumpang lebih dari 17 menit. Adanya penyempitan kursi pesawat ini juga menjadi kekhawatiran baru dimana untuk evakuasi waktu yang dibutuhkan lebih lama.
Saat ini jarak antar baris kursi yang seharusnya 35 inci menjadi 31 inci, ada juga yang mempersempit hingga 28 inci apalagi bila penumpang tersebut memiliki tubuh yang besar akan semakin sempit pastinya. Paul Hudson merupakan president of Flyers Rights yakni sebuah kelompok advokasi yang menuntut, memaksa FAA untuk mengatur jarak antar kursi dan memperbaharui standar keselamatan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
“Menyusutnya kursi pasti membuat penumpang yang menggunakan moda udara kurang aman. Perhatian terbesar adalah tidak akan bisa keluar tepat waktu saat terjadi insiden dalam pesawat. Saat harus menunduk, pastinya Anda tidak akan bisa melakukannya dengan baik dan membentur kursi serta bisa membuat patah leher,” kata Hudson.
Saat musim panas, pada persidangan banding terkait keselamatan penumpang dalam pesawat, keputusan hakim berpihak pada kelompok Hudson dimana keprihatinan terkait keselamatan penumpang dan memerintahkan FAA untuk mengkaji masalah ini. Dengan putusan tersebut, FAA mengatakan pihaknya tengah mengkajinya, namun pihak maskapai penerbangan menolak untuk berbicara pada media dan mengataakan mereka memenuhi atau melampaui persyaratan keamanan federal.
Baca juga: Lima Poin Ini Jadi Kunci Keselamatan Saat Pesawat Alami Crash Landing
Boeing mengatakan bahwa pihaknya melakukan tes evakuasi untuk memastikan sebuah pesawat terbang dapat dievakuasi dalam waktu 90 detik atau kurang, namun pengujian tersebut dilakukan di hanggar, bukan di lingkungan kecelakaan dunia nyata.