Dengan penduduk mencapai 1,3 miliar pada tahun 2016, India merupakan penghasil karbon terbesar ketiga di dunia, artinya Negeri Anak Benua tersebut berpredikat sebagai penyumbang angka polusi udara yang cukup parah. Namun Pemerintah India tidak tinggal diam, cetak biru telah digelar untuk masa depan yang lebih baik, yang diharapkan pada tahun 2027 kapasitas listrik di India dapat dipasok dari energi terbarukan (non fosil). Lebih spesifik lagi, sektor perkeretaapian di tahun 2025 malah telah menjamin 25 persen pasokan sumber energinya juga dapat dipasok dari energi terbarukan. Proyek yang sangat penting untuk pengurangan karbon secara nasional.
Baca juga: India Luncurkan Kereta Bertenaga Panel Surya
KabarPenumpang.com merangkum dari railway-technology.com (10/11/2017),
perkeretaapian India merupakan salah satu jaringan rel terbesar di dunia dan menjadi konsumen listrik yang tinggi. Dengan mengurangi bahan bakar fosil pada sektor perkeretaapian ini, akan berdampak besar pada komitmen India terhadap energi terbarukan dan lingkungan.
Pada tahun 2014, armada lokomotif diesel India diketahui mengonsumsi 2,6 miliar liter solar. Hal ini membuat mantan Menteri Perkeretaapian India Suresh Prabhu berkomitmen menyediakan 200MW ke perusahaan kereta api India melalui windfarms.
Tetapi, karena India lebih sering mendapatkan panas matahari, tepatnya 300 hari dalam setahun, maka tidak mengherankan bila sistem tenaga kereta api di India lebih tepat menggunakan basis tenaga surya. Menurut sebuah studi tahun 2017 yang didanai oleh United Nations Development Programme (UNDP), Indian Railways dapat menyediakan 5GW tenaga surya ke jaringannya melalui investasi senilai US$3,6 milyar.
Oleh karena itu, organisasi tersebut telah bekerja sama dengan UNDP untuk membuat rencana untuk mencapai tonggak sejarah 5GW, yang akan melibatkan pelaksanaan 3.900MW proyek skala utilitas dan 1.100MW melalui prakarsa atap. Dari perspektif utilitas, Indian Railways telah mengalokasikan 5.000 hektar tanah yang dianggap tidak sesuai untuk tujuan komersial untuk memasang pembangkit tenaga surya, yang dapat menghasilkan hingga 500MW untuk stasiun kereta api.
Baca juga: Saatnya Maksimalkan Tenaga Surya untuk Energi Terbarukan di Kereta Api
Menteri Keuangan India, Arun Jaitley mengumumkan bahwa 7.000 stasiun kereta api India pada nantinya akan dilengkapi dengan sistem solar cell yang ditempatkan pada bagian atap (rooftop). Jaitley mengklaim bahwa 300 stasiun sudah dipasangi panel solar cell yang dikembangkan oleh Azure Power.
Panel surya juga akan dipasang ke kereta untuk mengurangi energi yang dibutuhkan dari sumber yang berpolusi, seperti panel diesel, dan atap pada 250 kereta lagi yang akan digunakan untuk menyalakan kipas dan sistem pencahayaan. Sebagai indikasi keberhasilan proyek jangka panjang ini, kereta bertenaga surya pertama diluncurkan dari sebuah stasiun kereta api di Safdarjung, Delhi, pada bulan Juli lalu.