Saturday, April 27, 2024
HomeHot NewsSaatnya Maksimalkan Tenaga Surya untuk Energi Terbarukan di Kereta Api

Saatnya Maksimalkan Tenaga Surya untuk Energi Terbarukan di Kereta Api

Tenaga surya menjadi andalan masyarakat modern saat ini, sebab tenaga surya adalah energi terbarukan yang tak pernah bisa habis dan bisa terus digunakan berulag kali. Inggris salah satu negara yang sudah mulai mengembangkan tenaga surya dan populer di kalangan masyarakatnya. Saat yang sama, industri perkeretaapian juga menetapkan jalur untuk pengurangan emisi, tetapi kedua sektor ini sudah terlihat sedikit prosesnya.

Dilansir dari railway-technology.com, seorang peneliti dari Imperial Collage of London bersama dengan badan iklim 10:10 telah mengumumkan proyek dengan tenaga terbarukan. Ini merupakan sebuah penelitian awal di dunia terkait masalah penggunaan panel surya di sisi jalur kereta api.

Proyek ini kemudian didanai melalui program Energy Games Charger dari Innovate Inggris yang akan bermitra dengan Turbo Power System dan Comunity Energy South. Inisiatif dengan tenaga terbarukan seperti panel surya ini hadir di momen penting bagi sektor energi terbarukan dan industri kereta api, sebab sebagian besar negara terutama selatan Inggris, jaringan distribusi listrik mencapai voltase tertinggi atau maksimum. Hal ini menyebabkan adanya pembatasan pasokan listrik ke perusahaan kereta api.

Karena maslah ini, kereta bisa kekurangan tenaga dan tidak ada pembaruan stok yang bisa ditambahkan saat jaringan kereta padat. Namun, Direktur Energy Futures Laboratory at the Imperial College of London Prof Timothy Green dan Direktur Strategy at 10:10 Leo Murray mengatakan telah menemukan skenario yang tepat dan sempurna untuk masalah ini. Caranya dengan menghubungkan bagian-bagian jaringan listrik secara langung ke panel-panel surya yang berada di sisi kanan bisa mengurangi tekanan pada jaringan dan kereta dengan tenaga yang bersih memiliki potensi penambahan rute saat jam sibuk dengan biaya yang lebih efektif.

E - Journal
E – Journal

“Menggunakan energi terbarukan untuk menyalakan transportasi umum adalah mimpi yang menjadi kenyataan dari sudut pandang kita. Untung, proyek ini juga membantu memecahkan banyak masalah yang sudah ada baik di sektor energi maupun di sektor perkeretaapian,” kata Murray.”

Pertumbuhan sistem tenaga surya pada tiga sampai empat tahun terakhir ini hampir dua kali lipatnya dari yang sebelumnya 2,8 GW menjadi hampir 5 GW tahun 2014. “Pemerintah telah menurunkan subsidi secara prematur untuk energi terbarukan skala kecil dan menengah. Itu memiliki efek yang sangat merusak pada sektor energi terbarukan asli Inggris dan kami telah kehilangan 12.500 pekerjaan surya sejak Konservatif memenangkan pemerintah mayoritas pada tahun 2015 dan menghapus semua subsidi,” kata Murray.

Dengan model bisnis seperti ini, keuntungan di sektor ini benar-benar telah berubah dan sektor energi terbarukan milik Inggris mencari cara untuk memperbaharui dan mengganti dengan jaringan impor.

“Dengan tidak adanya pembayaran subsidi tersebut, satu-satunya skenario di mana masih masuk akal secara komersial untuk menyebarkan hal-hal seperti PV surya adalah di mana Anda dapat mengganti biaya eceran untuk daya listrik, karena ekspor ke grid tidak lagi cukup dihargai untuk memulihkan investasi modal,” Kata Murray.

Masalah lain yang terlihat saat ini adalah keterbataan jarigan di daerah pedesaan selatan Inggris. Sehingga Muray mangatakan, dalam waktu dekat akan memasang banyak panel tenaga surya yang bisa mendukung kapasitas lebih besar ada rute tujuan desa selatan Inggris. Menurut Green, dari semua penelitian yang dilakukannya, proyek tenaga surya ini adalah yang paling diminati dan tahap awal akan berfokus pada penggunaan Third Rail System dengan kabel catenary overhead. Dalam pengadaannya, proyek ini mengandalkan rekkonduktor untuk daya tambaahan menarik lokomotif.

Uniknya sistem ini akan berjalan bila arus searah dengan tegangan tenaga surya dan menjadi titik awal yang cukup murah. Green mengatakan, dari sini awal penghubungan panel surya langsung ke jalur yang menyediakan aliran listrik ke kereta api yang benar-benar melewati jaringannya. Nantinya jika berhasil, inovasi dengan energi terbarukan melalui tenaga surya ini akan berkontribusi dengan pembuatan panel-panel surya skala kecil dan menengah dengan anggaran keuangan yang stabil dan cocok untuk sektor industri kereta api serta energi.

Sekarang, power purchase agreement (PPA) semakin laris di dunia bisnis pada pemasok dan pembeli alternatif untuk energi terbarukan. Sehingga dengan untuk beberapa dekade yang akan datang, membutuhkan pengembangan matahari berbasis PPA.

Terlepas dari optimisme, para peneliti juga menyadari tantangan yang akan datang. Pada permulaan, alat yang yang dibutuhkan untuk menghubungkan panel surya sekitar 200VDC ke pemasok di 750VDC tidak ada, sehingga akan ada beberapa bagian yang akan dedesain untuk menyambungkannya. Selain itu, fluktuasi permintaan listrik masa depan dengan kereta api adalah tantangan lainnya. Sebab jalur kereta api terkadang sangat sibuk di dua arah dan mengkonsumsi banyak listrik, kemudian, tiba-tiba jalur kereta sama sekali tidak terlewati alias sepi.

Ini yang membuat panel-panel surya yang dibuat harus mengatur kekuatan sesuai dengan kebutuhan kereta untuk mempelajari banyak permintaan untuk listrik meningkat dan menurun serta berapa banyak listrik yang bisa di simpan untuk memperlancar perjalanan selanjutnya. Tak hanya itu, dengan adanya tenaga surya terbarukan, para peneliti juga mesti memastikan tidak ada gangguan sinyal.

Tanggal 1 Februari 2017 lalu, studi kelayakan selama enam bulan akan dimulai untuk melihat masalah-masalah lainnya. Jika hasilnya postif, maka proyek ini akan dilanjutkan dengan bantuan kelompok energi masyarakat dan membuat peternakan panel surya yang berdekatan dengan rel kereta api di seluruh negeri.

Program penelitian kedua, yang didedikasikan untuk menghubungkan jalur arus alternatif (AC) ke pasokan surya, juga ada di kartu. Ini akan menjadi usaha yang lebih mahal, tapi juga akan memberikan pasar teknologi yang jauh lebih besar, karena jalur listrik AC mendominasi jaringan Inggris dan Eropa. Namun kedua peneliti tampak optimis.

“Dari sudut pandang kami sebagai badan amal perubahan iklim, kami sangat gembira dengan hal ini, karena ini mendukung pergeseran modal dan lebih banyak perjalanan yang dilakukan dengan kereta api, terutama rel kereta api,” kata Murray.

“Hadiah besar di sini adalah bahwa ini adalah sarana untuk mendukung penyebaran energi bebas energi bebas subsidi gratis di Inggris,” katanya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru