Siapa yang tidak kenal Bank Nasional Indonesia (BNI)? Salah satu bank terkemuka di Indonesia ini namanya bisa dibilang cukup mahsyur. Setelah pada bulan September 2017 kemarin pihaknya menjalin kerja sama dengan maskapai flag carrier, Garuda Indonesia, belakangan ini bank yang didirikan oleh Margono Djojohadikusumo ini kembali menjalin kerja sama mutual dengan PT Railink selaku pengelola dari layanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Begini Cara Beli Tiket Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, nama stasiun kereta bandara yang sebelumnya bernama Stasiun Sudirman Baru, kini berubah menjadi Stasiun BNI City. Adapun faktor geografis yang menjadi salah satu alasan penggantian nama stasiun yang terletak di kawasan Sudirman ini. Keberadaan kantor pusat BNI yang berdekatan dengan stasiun kereta bandara tersebut dinilai dapat memudahkan setiap penumpang jika ingin menggunakan layanan BNI di kantor pusat.
Selain itu, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank BNI, Catur Budi Harto mengatakan bahwa penggantian nama tersebut sebagai salah satu ajang promosi BNI, dengan cara mengenalkan kepada penumpang KA Basoeta bahwa BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. “Jadi, saya kira BNI bukan nama asing lagi. Akan tetapi, lepas dari itu ini upaya kami mendukung program pemerintah di samping ada branding BNI yang sudah dikenal jadi dikenal lagi dan memudahkan lagi,” ungkap Catur, dikutip dari laman kompas.com (8/1/2018).
Sebelumnya, pihak BNI dan PT Railink sendiri sudah menjalin kerja sama pada 11 April 2017 silam, dimana BNI turut mendaftarkan diri sebagai salah satu mitra yang akan memudahkan penumpang untuk membeli tiket Kereta Bandara. Melalui kerja sama ini, transaksi pembelian tiket Kereta Bandara dapat dilakukan dengan menggunakan channel-channel digital dan kartu yang diterbitkan BNI.
Terlepas dari kerja sama pada 11 April 2017 tersebut, pergantian nama stasiun ini baru mendapat restu setelah BNI membuat kesepakatan dengan PT Railink. Namun dirinya enggan menyampaikan sampai kapan nama Stasiun BNI City ini akan bertahan. “Kami harapkan (penamaan stasiun) bisa selamanya, karena keberadaan kami di sini tidak berhenti sampai di sini. Nantinya, diharapkan kawasan terpadu yang dekat ini kami bisa kembangkan,” tandasnya.
Baca Juga: Dengan Regulasi Terpadu, MRT Jakarta Mampu Kurangi Subsidi Pemerintah
Tidak sekedar nama, BNI juga turut melengkapi interior stasiun dengan fasilitas unggulannya, yang notabene akan mempermudah penumpang dalam urusan perbankan. “Di Stasiun BNI City kami siapkan berbagai layanan yang sepenuhnya mendukung penumpang. Ada ATM, money changer, dan lain-lain,” imbuh Catur.
Masih dihimpun dari sumber yang sama, BNI membuka satu outlet khusus yang terletak di lantai dua Stasiun BNI City. Sebanyak dua mesin ATM juga turut menghiasi outlet tersebut, satu mesin ATM Bersama di lokasi yang berbeda, dan satu mesin ATM di stasiun Soekarno-Hatta.
Dilansir dari sumber terpisah, pergantian nama stasiun ini ditengarai adanya campur tangan BNI dalam hal pendanaan proyek, yaitu pemberian kredit sindikasi. “Porsi pembiayaan dari BNI untuk proyek kereta Bandara Soetta mencapai Rp 515,27 miliar,” ungkap Corporate Secretary BNI, Ryan Kiryanto, dikutip dari laman Tempo.co.