Sebuah pesawat narrow body jenis Airbus A320 milik maskapai asal Meksiko, Volaris dilaporkan belum lama ini hampir mengalami insiden maut di Bandara John F Kennedy (JFK), New York. Insiden maut ini terjadi lantaran pesawat yang melayani rute Meksiko – Amerika Serikat tersebut nyaris bertabrakan di landasan dengan pesawat lain milik Delta Airlines.
Peristiwa tersebut terjadi lantaran Airbus A320 Volaris salah memilih landasan untuk mendarat. Kemudian pengendali lalu lintas udara di bandara tersibuk di New York tersebut mencegah sebuah pesawat mendarat di landasan. Saat itu diketahui pesawat Delta dengan nomor penerbangan 4231 bersiap berangkat di landasan pacu 13 JFK International Airport saat Volaris 880 tiba dari Meksiko yang akan mendarat di landasan yang sama.
Baca juga: Lagi, Insiden Drone Tabrak Pesawat Komersial Kembali Terulang
KabarPenumpang.com melansir dari laman telegraph.co.uk (7/12/2017), pilot Delta melihat adanya pesawat yang mendekat dan menginformasikannya kepada kontrol lalu lintas udara bandara JFK. Kemudian, pihak pengendali lalu lintas mengatakan kepada pilot Delta untuk membatalkan rencana lepas landasnya dan segera meninggalkan landasan pacu.
Tak hanya itu pihak pengendali lalu lintas udara bandara JFK juga memberitahu kepada pilot Volaris bahwa mereka berada di landasan pacu yang salah. “Anda berada di landasan yang salah,” ujar pengendali lalu lintas udara tersebut. Volaris 880 kemudian berputar-putar, berbelok ke kiri menuju landasan nomor 100.
Adanya pemberitahuan ini membuat pilot kemudian membatalkan pendaratan awal, berputar dan akhirnya pada usaha pendaratan kedua berhasil mendarat dengan selamat. Selain itu penerbangan Delta Airlines tujuan Washington juga berhasil lepas landas.
Untungnya kejadian ini tidak mengakibatkan adanya korban. Atas kejadian tersebut, maskapai penerbangan murah (Low Cost Carrier) asal Meksiko ini mengeluarkan sebuah pernyataan setelah kejadian tersebut. “Volaris akan melakukan penyelidikan untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kejadian ini. Keamanan penumpang dan kru kami adalah prioritas tertinggi kami,” ujar pihak Volaris melalui sebuah pernyataan.
Pada bulan Juli lalu, sebuah pesawat Air Canada berbaris mendarat di sebuah taxiway yang sibuk dimana empat pesawat sedang menunggu sebelum pengendali lalu lintas udara memberitahu awak kapal untuk menarik dan berputar. Tak hanya itu, Airbus A320 telah didipindahkan untuk mendarat namun pilot secara tidak sengaja menavigasi ke arah taxiway paralel dan bukan landasan pacu yang seharusnya.
Baca juga: Tingkatkan Efisiensi Penerbangan, Airnav Perkenalkan Aplikasi Oasis
“Jika memang benar, apa yang mungkin terjadi mendekati bencana penerbangan terbesar dalam sejarah,”ujar Ross Aimer, Pensiunan kapten United Airlines yang sekarang menjadi CEO Aero Consulting Experts.