Monday, November 25, 2024
HomeDestinasiPer 15 Januari 2018, Ryanair Berlakukan Kebijakan Baru Untuk Tas di Dalam...

Per 15 Januari 2018, Ryanair Berlakukan Kebijakan Baru Untuk Tas di Dalam Kabin

Ryanair sebagai maskapai low cost carrier (LCC) atau penerbangan dengan biaya rendah asal Irlandia, per 15 Januari 2018 mengeluarkan kebijakan baru untuk tas dalam kabin. Biasanya penumpang boleh membawa dua tas saat akan masuk dalam kabin, tetapi pada kebijakan baru ini hanya penumpang dengan boarding prioritas yang diperbolehkan membawa dua tas ke dalam kabin.

Baca juga: Alami Krisis Penerbang, Ryanair Undang Mantan Pilot Untuk Bergabung Kembali

Sedangkan untuk penumpang biasa hanya diperbolehkan membawa satu tas jinjing untuk masuk dalam kabin pesawat. KabarPenumpang.com mengabarkan dari laman mirror.co.uk (8/1/2018), bahwa penumpang dengan boarding prioritas adalah penumpang yang membayar ekstra £5 sampai £6 atau Rp90 ribu sampai Rp110 ribu untuk mendapatkan hak istimewa tersebut. Setelah itu penumpang yang memiliki boarding prioritas bisa membawa dua tas dengan ukuran normal (55cm x 40cm x 20cm) dan satu tas kecil (35cm x 20cm x 20cm ).

Ryanair juga menegaskan, bagi penumpang non prioritas dan memaksa tas kedua mereka untuk dibawa masuk kedalam kabin tidak akan diizinkan melakukan perjalanan dan tidak berhak menerima pengembalian biaya penerbangan. Aturan baru ini akan berlaku untuk semua penerbangan setelah 15 Januari.

Dengan adanya kebijakan baru ini, Ryanair juga meningkatkan berat tas yang akan masuk dalam kargo dari 15 kg menjadi 20 kg dan biaya check in tas standar akan dipotong dari £35 atau Rp636 ribu menjadi £25 atau Rp545 ribu. Kenny Jacobs dari Ryanair mengklaim bahwa kebijakan baru tersebut akan mengurangi penundaan keberangkatan pesawat.

“Kami berharap dengan membatasi pelanggan non-prioritas ke satu tas carry-on kecil. Tas wheelie mereka harus ditempatkan di dalam pegangan, tanpa dipungut biaya di ruang tunggu. Ini akan mempercepat naik pesawat terbang dan menghilangkan penundaan penerbangan karena tidak memiliki ruang kabin overhead yang memadai dengan penerbangan yang sibuk untuk menampung lebih dari 360 (182 pelanggan x 2 kantong) tas jinjing,” ujar Jacobs.

Baca juga: Terima Pesan Hoax, Eurofighter Typhoon Inggris Paksa Mendarat Ryanair

Awalnya, maskapai ini merencanakan untuk melaksanakan kebijakan tersebut pada bulan November 2017 lalu. Namun, karena Ryanair membatalkan 700 ribu pemesanan pada September dan mendapat teguran, sehingga memundurkan penetapan kebijakan tersebut di Januari.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru