Seorang mantan pemilik toko sepeda bernama Fabrizio Cross di Kanada memiliki angan yang bisa dibilang sederhana, namun dapat berdampak besar pada dunia transportasi dan lingkungan sekitar. Kala itu, Fabrizio berpikir bagaimana cara menarik minat para pemilik kendaraan bermotor untuk beralih meninggalkan kendaraan pribadi mereka dan mulai memikirkan tentang penurunan tingkat emisi yang dihasilkan oleh kendaraan mereka.
Baca Juga: Swytch Conversion Kit, Ubah Sepeda Konvensional Jadi Sepeda Listrik
Ya, pencemaran udara dewasa ini memang tengah ramai dirembukkan oleh berbagai pemangku kepentingan dan tengah mencari jalan keluar yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (6/12/2017), Fabrizio mengatakan bahwa ‘evolusi’ pada sepeda diyakini dapat menarik minat para pemilik kendaraan bermotor untuk mulai beralih dan meninggalkan kendaraan yang menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar di dunia ini. “Sebuah sepeda generasi terbaru yang berbeda dengan sepeda pada umumnya. Dapat melakukan sesuatu yang lebih, menjangkau wilayah yang lebih jauh namun tidak perlu lagi bersusah payah untuk mengayuh seperti sepeda kuno,” papar Fabrizio.
Dari situ, Fabrizio mulai menciptakan sebuah inovasi yang diberi nama Electrom LEV (Light Electric Vehicle). “Walaupun kendaraan ini hanya single one-off, tapi diharapkan sesegera mungkin dapat diproduksi,” imbuh Fabrizio. Ia mulai mengerjakan sepeda unik ini sejak 20 tahun yang lalu, dan telah melahirkan empat prototipe. Selain penampilannya yang unik, salah satu hal yang benar-benar membedakan Electrom LEV adalah dual drivetrain-nya.
Dengan kecepatan hingga 6 mph atau yang setara dengan 10 km per jam, pengendara dapat mengayuh sepeda yang akan menggerakkan roda belakang melalui rantai. Pada kecepatan yang lebih tinggi, drive pada rantai akan memungkinkan daya kayuh sang pengemudi dialirkan langsung ke generator yang akan mengisi daya baterai Electrom LEV dengan kapasitas 500 watt.
Ini menunjukkan bahwa begitu pengemudi melaju lebih cepat, irama yang dihasilkan dari daya kayuh mereka tidak menentukan kecepatan kendaraan. Mereka hanya bisa mengayuh dengan kecepatan yang normal, yaitu sekitar 80 rpm, dan menggunakan throttle untuk mengendalikan kecepatan. Diketahui juga bahwa Electrom LEV sendiri tidak memerlukan sistem pergeseran gigi.
Baca Juga: Ford Hadirkan Layanan Bike Sharing, Kok Bisa?
Dalam penggunaannya, para pengemudi dapat menjadikan Electrom LEV ini sebagai moda yang siap digunakan pada jarak dekat maupun jauh sekalipun. Dengan menggunakan bahan yang hampir serupa dengan sepeda pada umumnya, ditambah dengan beberapa ornament yang membantu pengoperasian dari kendaraan ini, Fabrizio meyakini bahwa kendaraan ini akan sangat diminati di masa yang akan datang.
Fabrizio berharap bisa meluncurkan kampanye crowdfunding pada musim semi berikutnya (Northern Hemisphere), untuk mengumpulkan dana produksi untuk versi komersial kendaraan tersebut. Jika semua berjalan sesuai rencana, maka Electrom LEV akan dijual sebagai kit yang dirakit dengan biaya tidak lebih dari US$8000. Harga tersebut bisa saja lebih murah, tergantung pada volume penjualan.