Saturday, April 27, 2024
HomeDaratLintasi Tol JORR, Inilah "Special Bridge," Jembatan Unik di Jalur MRT Fatmawati

Lintasi Tol JORR, Inilah “Special Bridge,” Jembatan Unik di Jalur MRT Fatmawati

Jika Anda melewati daerah perempatan Fatmawati, Jakarta Selatan, Anda akan melihat sebuah jembatan yang melintang di atas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) TB Simatupang. Jembatan ini berdiri seiring dengan melajunya proyek Mass Rapid Transit yang tengah dikerjakan oleh PT MRT Jakarta. Mungkin sebagian dari Anda akan bertanya-tanya mengenai pembangunan jembatan tersebut, karena diketahui, pembangunan jembatan tersebut sama sekali tidak mengganggu lalu lintas di tol lingkar luar Jakarta. Adapun, PT MRT Jakarta menyebutnya sebagai Special Bridge.

Baca Juga: Sistem Tiket MRT Jakarta Mengacu Ke Singapura, Paling Jauh Ditaksir U$1

Perwakilan konsorsium kontraktor Tokyu-Wijaya Karya yang menangani pengerjaan Stasiun Fatmawati, Sony, mengatakan Special Bridge tersebut memiliki panjang kurang lebih sekitar 170 meter dengan ketinggian 25 meter dari permukaan jalan tol. Jembatan ini berkelok dari arah Jl. TB Simatupang menuju Jl. Fatmawati.

Berdasarkan hasil pantauan KabarPenumpang.com di lapangan, Senin (14/8/2017), Silvia Halim selaku Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta mengatakan tidaklah memungkinkan jika ada kolom atau pilar jembatan di tengah jalan tol. “Sehingga ada bentang panjang sejauh 77 meter melintasi jalan tol JORR,” ungkapnya.

Proses penyatuan jembatan di titik tengah.

Maka dari itu, tambah Sony, diperlukan sebuah metode khusus untuk memasang jembatan tersebut sehingga tidak mengganggu lalu lintas di jalan tol JORR tersebut. “Kami memasang Special Bridge dengan cara cor di tempat (di atas jembatan). Balance Cantilever dengan sistem Form Traveler yang memungkinkan beton box-nya menggantung di atas dan akan bergerak maju,” terang Sony. Balance Cantilever sendiri merupakan metode pengerjaan jembatan dari kedua sisi secara segmental dan akan bertemu di titik tengah. Sedangkan Form Traveler merupakan alat yang digunakan untuk menopang/menggantung material guna pengecoran beton box tersebut.

Baca Juga: MRT Jakarta: Mulai Lakukan Fase Pertama Pembangunan Interior Stasiun

Lebih lanjut, Sony mengatakan penggunaan metode ini merupakan alternatif pemasangan jembatan dengan metode konvensional, yaitu dengan cara memasang beton pra-cetak (precast). “Tidak mungkin kami menggunakan cara seperti itu, karena metode konvensional tersebut membutuhkan pilar di tengah tol JORR,” tukasnya. “Supaya proyek ini tetap jalan, kami menyiasatinya dengan menggunakan metode Balance Cantilever tersebut. Ada beberapa hal yang kami pertimbangkan agar proyek MRT ini bisa tetap jalan dan cepat rampung,” kata Sony.

Sony mengaku, pihaknya melakukan pengerjaan jembatan di atas jalan tol JORR ini kurang lebih selama empat bulan, dimana tiap satu segmen atau setara dengan empat meter membutuhkan waktu pengerjaan selama sembilan hari. Kini, keberadaan jembatan di tingkat teratas jalur transportasi di persimpangan Jl. TB Simatupang – Jl. Fatmawati ini sudah rampung. “Kini kami sedang memasang parapet (dinding besi yang bisa meredam suara MRT) di sepanjang jembatan yang berbelok 90 derajat tersebut.” Tutup Sony.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru