Ditengah kesibukan menangani armada rolling stock yang baru tiba dari Jepang dan penuntasan intergasi jaringan rel, PT MRT Jakarta (MRTJ) diketahui kini juga tengah bersiap untuk mengkoneksikan sejumlah gedung di Jalan Sudirman – Thamrin. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu langkah mereka untuk memanjakan para calon penumpang dari Mass Rapid Transit (MRT) kelak.
Baca Juga: MRT Jakarta Adopsi Teknologi CBTC, MRT di Jepang Justru Belum
Dikutip KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, Corporate Secretary dari PT MRTJ, Tubagus Hikmatullah mengatakan bahwa sudah ada 45 gedung yang telah menandatangani nota kesepakatan dengan pihak MRTJ. “Sampai saati ini sudah kurang lebih 45 gedung yang sudah mempunyai MoU (Memorandum of Understanding) dengan kami di MRT Jakarta,” tutur Tubagus, dikutip dari laman detik.com (18/4/2018).
Ketika ditanya soal detail dari MoU tersebut, Tubagus masih enggan membeberkannya. Namun satu yang pasti dari terjalinnya hubungan tersebut, interkoneksi antara gedung dan stasiun MRT pun secara otomatis akan terjalin. Namun apakah interkoneksi tersebut akan secanggih jaringan MRT di Singapura, dimana ada tunnel yang dibuat khusus dan saling terhubung antara gedung perkantoran atau mall dengan stasiun SMRT? Belum ada yang dapat memastikan hal tersebut.
“Masih interkoneksi ya, belum sampai ke lebih detail. Tapi kami di Pergub 140/2017 sudah mendapat kewenangan ditunjuk sebagai operator utama. Di dalam Pergub itu juga operator utama untuk membangun kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD)” tambah Tubagus.
Dalam Pergub yang disebutkan oleh Tubagus di atas, maka PT MRTJ memiliki kewenangan untuk mengelola paling tidak sebanyak delapan stasiun untuk dikonsep TOD sehingga ada delapan stasiun yang bisa terinterkoneksi dengan gedung-gedung di sekitarnya.
Baca Juga: Tiga Tes Siap Dilakukan Pada Dua Rangkaian Kereta MRT Jakarta
Sementara itu, dikutip dari sumber lain, Direktur Utama PT MRTJ William P. Sabandar mengatakan bahwa jajarannya tengah berupaya untuk memfasilitasi gedung-gedung di kawasan Sudirman – Thamrin dengan interkoneksi menuju stasiun MRTJ. “Sekarang sedang difasilitasi. Kami akan buat interkoneksi dengan gedung-gedung tersebut. Misalnya, di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia ada konektivitas dengan Hotel Kempinski, Grand Indonesia, dan Plaza Indonesia,” ujar William.
“Daya tariknya ada dua. Kami akan mendapat penumpang. Sementara, pemilik gedung nilai bisnisnya bisa naik juga. Aspek komersialnya sedang kami bicarakan karena pasti ada biaya interkoneksi.” tutupnya.