Macet. Situasi ini seakan sudah menjadi teman setia yang menemani perjalanan warga Ibu Kota setiap harinya, terutama kala peak hours menyerang, tentu saja situasi menyebalkan seperti ini tidak bisa terelakkan oleh setiap pengguna jalan. Kendaraan umum, mobil prbadi, hingga sepeda motor seolah saling senggol agar bisa tiba di tujuan secepatnya. Tentu kejadian seperti ini kerap kali membuat sebagian dari Anda merasa frustasi.
Baca Juga: Bicara Kemacetan Lalu Lintas, Bangalore Lebih Parah dari Jakarta!
Kemacetan yang tidak terduga merupakan ketidaknyamanan bagi sebagian besar orang, namun bagi sebagian orang, hal tersebut dapat menyebabkan kegelisahan yang luar biasa. Seperti yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman health.clevelandclinic.org, seorang psikolog klinis Joseph Rock, PsyD mengatakan kegelisahan yang diakibatkan dari kemacetan tersebut berakar pada sistem respons alami otak. “Ketika orang mulai cemas, tubuh Anda seolah bersiap untuk melakukan sesuatu,” ujar Joseph. “Ini merupakan respon fight or flight, dimana Anda dihadapkan oleh dua pilihan, maju terus atau menghindar,” terangnya lebih lanjut.
“Respon fight or flight akan mendorong sebuah energi, dimana jika energi tersebut tidak dilepaskan, maka akan menimbulkan ketidaknyamanan fisik,” tukas Joseph. Ia menggambarkan, tidak ada yang bisa dilakukan ketika macet atau menghindar dari kemacetan tersebut, sehingga hal-hal tersebut mendorong jantung Anda berdegup lebih kencang dan pernapasan menjadi pendek. “Seperti ada hal buruk yang akan terjadi,” tambahnya.
Persepsi terjebak merupakan salah satu hal yang akhirnya menyebabkan tingkat kecemasan di dalam diri meningkat karena Anda sadar tidak bisa melakukan apapun untuk keluar dari situasi runyam seperti ini. Dalam hal ini, Dr. Joseph membeberkan bahwa ada hal yang dapat Anda kendalikan, yaitu apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda lakukan. Dari sini, Dr. Joseph mengemukakan tiga tips yang dapat dilakukan agar Anda bisa menerjang kemacetan.
Baca Juga: TransPakuan, Solusi Kemacetan Bogor yang Kurang Perhatian
Macet Bukanlah Akhir dari Segalanya
Mulailah menanamkan persepsi seperti ini. Ingat, terlambat memang akan membuat pekerjaan Anda sedikit tertunda, tidak menutup kemungkinan Anda akan ditegur oleh atasan Anda. Namun amarah atasan Anda tidak akan bertahan lama. Untuk kemacetan karena hal-hal yang tidak terduga, mungkin atasan Anda dapat memakluminya. Namun jika rute menuju kantor merupakan jalur padat, Anda bisa menyiasatinya dengan berangkat lebih pagi atau mencoba mencari alternatif jalur lain.
Kendurkan Otot dan Urat Anda
Sangatlah tidak dianjurkan untuk mendengarkan info mengenai perkembangan lalu lintas terkini, baik dari radio maupun menggalinya melalui sosial media. Karena dengan begitu, Anda semakin sulit untuk tetap tenang. Alih-alih mendengarkan update lalu lintas, ada baiknya jika Anda memutar lagu kesayangan Anda. Diharapkan dengan Anda mendengarkan musik, dapat mengurangi tingkat stress Anda sementara waktu.
Baca Juga: Metro Kapsul, Harapan Pemkot Bandung Untuk Urai Kemacetan
Istirahat Sejenak
Jika kemacetan mulai merusak harimu, cobalah untuk menepi sejenak untuk beristirahat. Saat kita mengalami stress, zat kimia seperti adrenalin dan kortisol masuk ke dalam tubuh Anda dan harus dipecah. Jika ini tidak terjadi, bahan kimia tersebut tetap menandakan bahwa ada sesuatu yang salah. Akibatnya, kegelisahan dan stres bisa tinggal bersamamu sepanjang hari, lama setelah kemacetan sudah berakhir.