Zeppelin bukanlah nama sebuah band rock asal Inggris yang tidak pernah mengeluarkan singel lagu, tetapi sebuah balon udara yang berbentuk cerutu raksasa dan dapat terbang terarah karena mempunyai mesin serta kemudi. Balon udara ini dinamai sesuai dengan perancangnya yakni Ferdinand Adolf Heinrich August Graf von Zeppelin yang merupakan seorang aeronautika dari Jerman yang berhasil menerbangkan untuk pertama kali tanggal 2 Juli 1900.
Baca juga: Banyak Perombakan, Wahana Udara Terbesar Airlander 10 Siap Komersial di 2024
Saat melakukan uji coba pertamanya, Graf Zeppelin mengalami kegagalan dan Kaisar Wilhelm II mencibirnya sebagai manusia paling bodoh di selatan Jerman. Bahkan awalnya Zeppelin disambut dingin oleh masyarakat, namun keberadaannya justru membuka jalan bagi penerbangan Trans Atlantik dan membidangi industri penerbangan sipil seperti yang dikenal saat ini.
KabarPenumpang.com merangkum berbagai laman sumber, meski dicibir akhirnya zeppelin dioperasikan oleh Deutsche Luftschiffahrts-AG (DELAG) dan penerbangan komersial pertama dengan melayani penerbangan terjadwal sebelum Perang Dunia I. Hal ini yang kemudian pada tahun 1908 Kaisar Wilhelm II akhirnya menyebut Graf Zeppelin sebagai tokoh Jerman paling besar abad ini.
Bahkan Wilhelm II juga ikut mendorong produksi massal kapal udara apalagi saat itu Jerman mulai terseret dalam Perang Dunia I dan membutuhkan alat perang untuk untuk menjatukan bom dari udara. Sayangnya kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I tersebut menghentikan bisnis kapal terbang untuk sementara waktu.
Meski begitu setelah Perang Dunia I industri penerbangan sipil akhirnya mulai marak di Eropa dan Zeppelin dipasarkan untuk penerbangan singkat di dalam negeri. Tahun 1924 Hugo Ecker mencatatkan diri sebagai manusia pertama yang berhasil melintasi Samudera Atlantik dengan Zeppelin.
Kapal udara yang mengandalkan hidrogen itu terbang lebih rendah dibandingkan pesawat sipil modern. Pencipta Zeppelin, Graf Zeppelin mencatatkan ketinggian maksimal 1700 meter di udara saat dia mengelilingi bumi dengan kapal ciptaannya tersebut. LZ 127 tercatat sebagai Zeppelin paling sukses dalam sejarah karena dari 1928 hingga 1937, kapal tersebut melakukan 590 penerbangan sebelum dipensiunkan di museum.
Selain LZ 127 ada juga LZ 129 Hindenburg mengoperasikan penerbangan Trans Atlantik dari Jerman ke Amerika Utara dan Brasil. Zeppelin Hidenburg tersebut dibuat dengan kerangka aluminium yang dibalut dengan tenun serupa dengan kapal layar. Karena rancang bangunan yang stabil, kemudian Zeppelin digemari sebagai moda transportasi udara bagi warga sipil.
Zeppelin dengan penerbangan Trans Atlantik hanya bisa dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas karena layanan yang ditawarkan selaras dengan penumpang yang naik di dalamnya. Bahkan, Zeppelin menyediakan kabin tidur untuk penerbangan jarak jauh dengan dua tempat tidur tingkat yang dilengkapi westafel untuk mencuci muka.
Biasanya kabin ini tersedia dalam penerbangan dari Frankfurt, Jerman ke Recife di Brazil yang memiliki waktu tempuh 68 jam. Sayangnya kehancuran tragis LZ 129 Hindenburg terjadi pada 6 Mei 1937 di mana saat itu sebelum Perang Dunia II terbakar di New Jersey, Amerika Serikat dan sempat meledak di udara.
Baca juga: Balon Udara, Teror Si Bulat Warna-Warni Untuk Dunia Aviasi
Dari ledakan tersebut hanya kerangka saja yang jatuh kedarat dan sebanyak 35 penumpang serta awak tewas serta 61 lainnya selamat. Peristiwa naas tersebut menandai akhir penerbangan sipil Zeppelin. Yang terakhir dari Zeppelin adalah LZ 130 Graf Zeppelin II, ini hanya digunakan untuk militer dan dibongkar tahun 1940.