Ojek online berwarna merah mulai mengembangkan sayapnya di dunia perojekan. Dia adalah Zendo yang hadir sejak 2015 lalu di Tulungagung, Jawa Timur. Zendo telah diduplikasi oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) untuk diperluas hadir di puluhan kota di Indonesia
“Jadi ini milik jaringan pengusaha Muhammadiyah. Kerjasama ini di wadahi dan dikatalisasi oleh serikat usaha Muhammadiyah,” kata founder sekaligus CEO Zenfo Lutfy Azizah.
Dilansir dari lama resminya, layanan Zendo ditargetkan menyasar di 70 kota di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, mitra ojeknya saat ini berjumlah sekitar 700 lebih.
Meski memiliki target pasar 70 kota, saat ini baru 25 kota yang sudah dijajaki oleh Zendo. Dia mengaku bila Zendo sudah mengantongi izin operasional di 45 kota lainnya.
Baca juga: Pesan Makanan via Ojek Online di Jogja, Pelanggan Temukan Pengemudi Ada di Meksiko
Selain sudah beroperasi di Bekasi dan Tangerang, ada beberapa kota lainnya yakni Yogyakarta, Bali, Tulung Agung, Malang, Sidoarjo, Indramayu, Garut, Pekanbaru, hingga Banjarmasin.
Lutfy mengatakan, untuk kota Jakarta, Zendo menargetkan sebagai kota dengan pengguna Zendo tahun 2025 ini.
“Jakarta sudah dapat hak operasional, tapi tim kami masih memperbaiki semuanya biar bisa kuat bertahan di Jakarta,” kata Lutfy.
Zendo menawarkan beragam layanan, mulai ojek online, pesan antar makanan, pengiriman barang, hingga layanan kebersihan hingga perbaikan rumah. Tak cuma lewat aplikasi, Zendo juga memiliki sistem pemesanan melalui pesan yang dikirimkan kepada customer service melalui Whatsapp.
Setelah memesan, pihak dari Zendo menghubungi pengemudi untuk menjemput atau mengantar pesanan. Lutfy mengatakan, Zendo memang tidak dirancang untuk menyaingi perusahaan-perusahaan ojek online besar. Mereka punya pasar sendiri selain pada pasar ojek online.
Jeger Taksi, Layanan Ojek dengan Argometer yang Kini Tinggal Cerita