Tak hanya rangkaian kereta penumpang jarak jauh yang butuh penolong jika terjadi sesuatu, tapi juga rangkaian KRL mempunyai kereta khusus penolong yang jika sewaktu – waktu terjadi masalah. Namun bedanya jika kereta jarak jauh dibantu oleh lokomotif dan kereta penolong yang tak bermesin, sedangkan kereta penolong wilayah Jabodetabek yang dimiliki adalah bertenaga diesel.
Baca juga: PT KAI Luncurkan Kereta Penolong Terbaru, Sudah Dilengkapi Instalasi Gawat Darurat
Ini dia KRD NR yang biasa dipanggil Djoko Tingkir. Sekilas rangkaian ini terlihat biasa saja seperti kereta penumpang pada umumnya. Namun kereta bertenaga diesel (KRD) ini sangat banyak fungsinya. Selain untuk menolong KRL yang bermasalah seperti anjlok atau mogok kereta ini juga membantu membawa rangkaian KRL yang akan di bawa ke bengkel yang ada di Depo KRL ataupun Balai Yasa Manggarai.
KRD Djoko Tingkir ini tidak selalu berjalan – jalan keluar seperti kereta lain pada umumnya. Yang ada hanya dibutuhkan dalam keadaan darurat saja. Karena sifatnya untuk menolong dengan tentu kereta ini dipanggil jika ada sesuatu yang sangat dibutuhkan (urgent).
Awal Mula Terbentuknya Djoko Tingkir
Memgutip dari redigest.web.id, Kereta penolong Djoko Tingkir merupakan kereta penolong milik Depo Bukit Duri. Kereta ini telah ada sejak awal 2000-an dan pada awalnya memiliki nomor NR 01 dan NR 02. Kedua unit KRD ini merupakan modifikasi dari KRD penumpang buatan Jepang tahun 1987. Saat menjalani PA akhir 2010, nomornya berubah menjadi NW-87201 dan NW-87202 dan Balai Yasa Manggarai memberi nama Djoko Tingkir.
Di tahun 2012, Djoko Tingkir bertambah satu unit dengan nomor NW-82243. Unit ini berasal dari KD3-82243 yang sebelumnya mangkrak di Depo Tanah Abang. Namun kemudian jumlah unitnya kembali berkurang menjadi dua unit setelah NW-87201 tidak lagi beroperasi dan mangkrak di Balai Yasa Yogyakarta akibat mengalami bengkok pada rangka bawah.
Nah, menyambung soal pengiriman KRL untuk konservasi, Djoko Tingkir-lah yang bekerja keras untuk lakukan langsir menggandeng dan menyusun rangkaian di Depo KRL Depok. KRD NR ini selalu hilir mudik dari depo ke depo hanya untuk membantu kelancaran mekanisme yang dibutuhkan KRL. Hingga saat ini Djoko Tingkir masih dibutuhkan untuk membantu jalannya pengiriman KRL, langsir dan membawa kebutuhan peralatan KRL. Rute yang dilalui KRD ini adalah Depo KRL Depok, Bogor, Bukit Duri dan juga Balai Yasa Manggarai.
Kereta Penolong Pertama dengan Perawatan Satu Dekade
Kereta penolong Djoko Tingkir alami perawatan 24 bulanan atau dalam istilah perkeretaapian dengan sebutan P24. Kereta penolong terdiri dari 2 unit KRD ini menjalani P24 di Balai Yasa Manggarai. Logo KAI dan KAI Commuter bberada pada bagian samping kereta ini. Sementara itu emblem Wahana Daya Pertiwi ikut terpasang pada bagian muka. Meski demikian, bentuk badan kereta masih sama seperti sebelum menjalani P24. Teralis yang melindungi kaca kabin masinis sejak 2011 tampak tak lagi terpasang.
Baca juga: Kereta Api di Indonesia Masih Suka Telat, Ini Penyebabnya!
Ini merupakan kali pertama kereta penolong ini menjalani perawatan akhir (PA) dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya, unit NW-87202 yang kini menjadi SN 3 87 01 terakhir kali menjalani PA pada akhir 2010 lalu. Sedangkan unit NW-82243 yang kini menjadi SN 3 82 01 terakhir kali menjalani PA pada tahun 2012 lalu. (PRAS – Cinta Kereta) Api