Monday, November 25, 2024
HomeDestinasi"Workcation," Pilihan Para Pekerja di Jepang Selama Pandemi

“Workcation,” Pilihan Para Pekerja di Jepang Selama Pandemi

Selama masa pandemi ini cara bekerja orang-orang di seluruh negara berubah yang tadinya ke kantor menjadi bekerja dari rumah. Ini demi mengurangi penyebaran Covid-19 di kantor atau tempat kerja lainnya. Namun ternyata selain bekerja di rumah salah satu kata kunci yang menonjol dan tengah berkembang adalah workcation.

Baca juga: Dorong Wisata Pasca Covid-19 , Museum Kereta di York Rilis Poster Bergaya Vintage

Workcation adalah gagasan perjalanan seperti ke suatu tujuan wisata yang menggabungkan unsur-unsur pekerjaan dan liburan. Konsep ini pertama kali digunakan oleh perusahaan-perusahaan informasi teknologi di Amerika Serikat pada awal 2000-an. Kemudian secara bertahap membuat Jepang melirik hal ini, apalagi permintaan bekerja jarak jauh menigkat dan memaksa pekerja untuk bekerja secara online.

Bahkan pemerintah daerah di seluruh Jepang mencari tempat kerja yang bisa dikunjungi untuk liburan. KabarPenumpang.com merangkum nippon.com (2/7/2020), Pada Mei 2020, Pemerintah Prefektur Mie telah menginstal internet berkecepatan tinggi untuk mendukung infrastruktur lain di kawasn wisata seperti Taman Nasional Ise Shima sebagai lokasi tujuan workcation.

Rencana workcation di Prefektur Mie tersedia untuk perusahaan di daerah perkotaan terdekat, mulai musim gugur ini dan prefektur akan memperluas ketersediaan tersebut bagi sekitaran Osaka dan Aichi dengan tujuan mencapai 100 pemesanan setiap tahun. Wayakama yang juga menjadi salah satu prefektur pertama yang mempromosikan dirinya sebagai tujuan workcation ternyata ikut memperluas infrastruktur kerja jarak jauh di daerah seperti Shirahama yang merupakan kota resor indah di pantai selatan Semenanjung Kii.

Nyatanya Shirahama sendiri sudah mendapatkan perhatian sebagai hub workcation sebelum Covid-19 di mana tahun 2019, sebanyak tiga perusahaan termasuk NTT Communication telah mengontrak untuk menggunakan fasilitas kerja jarak jauh yang dijalankan oleh pengembang properti Mitsubishi Estate sebagai kantor satelit. Dengan pandemi yang diperkirakan akan terus berlanjut di masa mendatang, permintaan akan ruang kantor teleworking di Shirahama akan tumbuh lebih jauh.

Sebelum pandemi Covid-19, perminataan untuk workcation sendiri hanya 18,4 persen pada Januari 2020 dan meningkat menjadi 39,1 persen. Adanya ini pada waktunya akan memberi para pekerja lokal lebih banyak pilihan sehingga mudah untuk mendapat tujuan yang sesuai dengan tuntutan profesi dan minat pribadi mereka.

Workcation sendiri memangkas struktur kantor Jepang yang kaku di mana sebagian perusahaan menekankan kolaborasi dan kerja tim sebagai prioritas utama dalam efisiensi bisnis mereka. Sebab perusahaan biasanya mengadopsi format kantor terbuka, memungkinkan untuk kemudahan interaksi antara karyawan dan manajer sebelum Covid-19.

Saat ini, pemerintah telah meminta negara untuk menghindari ruang tertutup, keramaian dan kontak dekat. Tak hanya itu, setelah perusahaan beralih ke pekerjaan jarak jauh, mereka menemukan karyawan mencapai tingkat komunikasi yang sama meski dari rumah dan memastikan akan tetap menjadi pilihan menarik bagi banyak perusahaan dunia pasca Covid-19.

Penelitian dari Amerika Serikat dan negara-negara lain menunjukkan bahwa pekerja berkinerja lebih baik dan lebih kreatif ketika mereka menemukan lingkungan kerja yang memuaskan. Di Jepang, Hitachi telah menemukan hasil yang serupa ketika melakukan survei telepon terhadap staf di call center perusahaan. Dengan membandingkan tingkat kepuasan staf dengan jumlah pesanan yang mereka ambil, para peneliti menemukan bahwa karyawan paling produktif yaitu, menerima lebih banyak pesanan ketika mereka merasa nyaman di lingkungan kerja mereka.

Temuan ini dapat memberikan kunci untuk menyelesaikan teka-teki produktivitas Jepang yang mana sejak 1994, negara ini memiliki produktivitas tenaga kerja kerah putih per jam terendah di antara negara-negara G7. Namun, perusahaan yang memberikan konsep seperti workcations mencoba menyadari bahwa karyawan, bahkan ketika mereka berada di resor wisata di beberapa bagian Jepang yang jauh, menempatkan lebih banyak ke dalam pekerjaan mereka jika mereka disajikan dengan lingkungan kerja yang memuaskan daripada menjadi dirantai ke meja.

Sayangnya, workcations bukan satu-satunya cara untuk mencapai hasil seperti itu, dan di dunia pasca Covid-19 mungkin melihat kantor dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan rekreasi, bioskop, atau fasilitas budaya. Namun untuk saat ini, tren yang berlaku adalah ke arah pekerjaan jarak jauh.

Baca juga: Video Pramugari Bekerja dari Rumah Viral dan Banyak Dikomentari

Untuk diketahui, Covid-19 telah memaksa Jepang untuk mulai melepaskan diri dari ketergantungannya pada tenaga kerja di kantor dan menerima pekerjaan rumah. Pemerintah Jepang berharap bahwa dengan mengadopsi inisiatif yang berfokus pada pekerja yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan karyawan, perusahaan dapat mengubah diri mereka sendiri dan mencapai dorongan produktivitas yang sangat dibutuhkan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru