Terlepas dari besarnya pundi-pundi rupiah yang dibawa pulang serta pengalaman jalan-jalan di banyak destinasi wisata di seluruh dunia selama layover, pramugari atau awak kabin pada umumnya memilki segudang tugas. Tugas-tugas tersebut bisa jadi lebih ringan atau lebih berat dijalani, tergantung pada jenis pesawat, widebody atau narrobody.
Baca juga: Ini Perbedaan Penerbangan Jarak Jauh dan Jarak Pendek dari Kacamata Pramugari
Pesawat narrowbody atau pesawat berbadan sempit sendiri adalah pesawat yang memiliki satu lorong atau single aisle. Dahulu, definisi pesawat narrowbody identik juga dengan dua mesin atau lebih, tiga atau empat. Namun, saat ini definisi tersebut sudah tidak ada lagi mengingat sudah banyak pesawat widebody atau lebih dari satu lorong hanya dilengkapi dengan dua mesin.
Dari definisi tersebut, Airbus A320 dan Boeing 737 termasuk dalam kelompok pesawat narrowbody. Umumnya, pesawat jenis ini dioperasikan dalam konfirgurasi tunggal (satu kelas) dan dua kelas, ekonomi dan bisnis. Sebagian besar pesawat beroperasi di rute jarak pendek maupun menengah.
Pesawat narrowbody pada umumnya berkapasitas 100-200an penumpang. Adapun pesawat narrowbody terbesar adalah Boeing 757-300 yang berkapasitas hingga 295 penumpang.
Sedangkan widebody atau pesawat berbadan lebar adalah pesawat yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
Umumnya, pesawat berbadan lebar digunakan untuk rute-rute jarak jauh ataupun menengah, baik penumpang maupun kargo, sekalipun ada juga maskapai yang menggunakan widebody untuk jarak pendek, salah satunya Emirates yang mengoperasikan rute terpendek A380 di dunia.
Dari segi jumlah penumpang, umumnya widebody mengangkut antara 200-850 penumpang dengan konfigurasi tiga kelas ataupun full ekonomi. Untuk konfigurasi full ekonomi, formasinya berbeda-beda, bergantung pada kebijakan masing-masing, entah 2-3 -2, 3-3-3, atau 3-4-3.
Pesawat widebody juga diartikan sebagai pesawat dengan dua lorong, sekalipun hanya memiliki dua mesin, yang mematahkan pendapat dimana widebody diartikan sebagai pesawat dengan empat mesin. Sedangkan dua ataupun satu tingkat, hal itu tidak menjadi acuan sebuah pesawat disebut widebody.
Dari sisi awak kabin atau pramugari/pramugara, pesawat widebody dan narrowbody secara umum tidak mempengaruhi rutinitas pekerjaan. Hanya saja, detail-detailnya berbeda, salah satunya komposisi tim. Biasanya, pada pesawat narrowbody hanya ada tiga sampai lima awak kabin per penerbangan dengan asumsi satu awak kabin melayani 50 penumpang.
Dengan kapasitas yang jauh lebih besar, pesawat widebody sudah pasti membutuhkan lebih banyak awak kabin. Namun, pada jenis pesawat ini, perbandingannya adalah satu pramugari untuk kurang dari 50 penumpang dan jumlah ini disesuaikan dengan banyaknya pintu pesawat.
Pada pesawat Airbus A349, misalnya, dibutuhkan sekitar sembilan pramugari. Di pesawat Airbus A380, rata-rata dibutuhkan 21-26 pramugari tergantung maskapai, jarak penerbangan, dan jumlah penumpang.
Baca juga: Berapa Banyak Pramugari yang Dibutuhkan di Sebuah Pesawat?
Dalam pembagian tugas pun, pesawat narrowbody dan widebody membedakan detail itu kepada pramugari. Pada pesawat narrowbody, biasanya awak kabin senior dan satu pramugari akan fokus melayani bagian depan kabin, baik kelas bisnis maupun ekonomi. Bila penumpang kelas bisnis sedikit, ini akan dilayani sendirian oleh pramugari senior dan pramugari lainnya melayani kelas ekonomi.
Pada pesawat widebody, pembagian tugas pramugari juga hampir sama. Bedanya adalah pramugari senior biasanya akan lebih banyak mengatur hal-hal teknis, salah satunya seperti pembagian snack atau makanan. Demikian seperti dikutip dari Simple Flying.