Selain terkenal dengan kereta uap ‘Sepur Kluthuk Jaladara’ yang melintasi tengah kota untuk berkeliling, ternyata kota Solo juga memiliki bus tingkat atau double decker dan telah beroperasi sejak 2011 lalu. Bus tingkat ini bernama Werkudara yang beroperasi sebagai bus wisata kota Solo dan hebatnya menjadi bus tingkat pertama buatan Indonesia.
Baca juga: Sepur Kluthuk Jaladara, Kereta Uap Kuno Yang Lintasi Jalur Kota Solo
Karena menjadi buatan anak bangsa pertama, double decker Werkudara sendiri mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada 2011 lalu. Werkudara memiliki tinggi 4,5 meter dan lebar 2,5 meter. Bus ini memiliki gambar satu dari lima tokoh Pandawa dalam Pewayangan di bodi bus dengan disertai tulisan Werkudara bergaya aksara Jawa dan logo Solo Spirit of Java.
Bus besutan karoseri Tri Sakti Magelang ini dibeli seharga Rp1,8 miliar dengan dana yang berasal dari APBD kota Solo. Untuk menaiki bus, pelancong cukup merogoh kocek sebesar Rp20 ribu tiap perjalanan reguler dan bisa menikmati kota Solo selama tiga jam.
Sedangkan pelancong yang pergi bersama rombongan juga bisa menyewa bus tersebut dengan biaya Rp800 ribu untuk satu trip atau selama tiga jam dengan biaya overtime Rp250 ribu per jamnya. Pembelian tiket bus atau mencarternya bisa langsung ke Kantor Dinas Perhubungan Pemerintahan Kota Solo mulai pukul 09.00-15.00 WIB atau melalui sambungan telepon.
Bagi rombongan wajib melakukan pemesanan minimal satu hari sebelum keberangkatan dan membayar uang muka 25 persen dari harga sewa. Rute bus Werkudara dimulai dari Kantor Dishubkominfo di Manahan–perempatan Manahan (Jl. Ahmad Yani)– pertigaan Kerten (Jl. Slamet Riyadi)– Sriwedari–Gladag–Balai Kota–Pasar Gede–perempatan Panggung (Jl. Kolonel Sutarto)–Tugu Cembengan (Jl Ir Sutami)–Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Biasanya di TSTJ wisatawan yang duduk dibawah akan bergantian dengan wisatawan yang duduk di atas.
Sedangkan untuk rute pulang, Werkudara memulai perjalanan dari Taman Satwa Taru Jurug–Tugu Cembengan (Jl. Kolonel Sutarto)–perempatan Panggung (Jl. Urip Sumarhajo)–Pasar Gede–Balai Kota–Gladag–perempatan Sangkrah (Jl. Kapten Mulyadi)–perempatan Baturono–Gading (Jl. Veteran)–Tipes–Baron (Jl. dr. Rajiman)–Laweyan–Lumbung Batik (Jl. K.H. Agus Salim)–Purwosari (Jl. Slamet Riyadi)–pertigaan Kerten–perempatan Manahan–Kantor Dishubkominfo di Manahan.
Bagi pelancong yang mencarter bus untuk rombongan, rute perjalanannya bisa memilih sesuai selera seperti pusat perbelanjaan, Museum Batik Kauman atau tempat wisata lainnya di Kota Solo. Saking tingginya minat pelancong menggunakan double decker Werkudara membuat kesempatan perawatan bus terbatas dan Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan pemerintah kota telah menambahkan lagi bus untuk menunjang pariwisata kota.
Baca juga: Bus Tingkat di Indonesia, Transformasi dari Moda Angkutan dan Wisata
“Minat wisatawan untuk menjelajahi kota menggunakan bus tingkat Werkudara cukup tinggi,” ujar Hadi yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman thejakartapost.com (13/7/2018).
Bus baru ini dikatakan telah disumbangkan oleh Tahir Foundation Bank Mayapada sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Kami telah menyumbangkan bus-bus tersebut ke beberapa kota, seperti Jakarta, Surabaya dan Surakarta,” kata pendiri Bank Mayapada Dato Sri Tahir.