Sunday, November 24, 2024
HomeHot NewsWaspada 'Chikan dan Butsukariya' - Masalah Sosial di Jaringan Kereta Komuter Jepang

Waspada ‘Chikan dan Butsukariya’ – Masalah Sosial di Jaringan Kereta Komuter Jepang

Jepang terkenal dengan masyarakat transportasi yang maju, namun dibalik kemajuan tersebut terselip masalah sosial. Misalnya, di jaringan kereta api komuter Tokyo yang terkenal dengan kapadatannya, ada istilah Chikan dan Batsukariya.

Baca juga: Operator Kereta Komuter di Jepang Hadirkan Aplikasi Anti Pelecehan Seksual

Ada banyak hal yang disukai dari kereta api Jepang yang bersih, tepat waktu, dan terjangkau. Namun seperti semua hal di dunia ini, bepergian dengan kereta api di Jepang memiliki banyak elemen positif dan negatif.

Selain Chikan, muncul sosok lain yang tidak diinginkan bagi perumpuan wanita yang menggunakan jasa kereta komuter. Berbeda dengan Chikan, yang melakukan kejahatannya di dalam kereta, Butsukariya melakukan tindakan tercela di dalam stasiun, dengan sengaja dan paksa menabrak wanita saat mereka berjalan melewati melintasi lorong/peron stasiun.

Meskipun penumpang wanita sudah cukup lama mengeluh tentang Butsukariya, masalah ini hanya mendapat sedikit perhatian, sebagian karena fakta bahwa pusat-pusat kereta api utama di Jepang menjadi sangat ramai pada jam-jam sibuk sehingga sulit untuk menghindarinya tanpa sengaja.

Direkam oleh seorang pelajar yang sedang melakukan perjalanan melalui Stasiun Shinjuku dan disebarkan melalui organisasi berita FNN, video pendek yang diambil pada tanggal 25 Mei 2023 menunjukkan seorang pria dengan ransel berulang kali menabrak wanita. Kebanyakan dari mereka berjalan berlawanan arah dengan dirinya, namun ia juga memanggul seorang wanita dari belakang, sehingga wanita tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk menghindari atau bahkan bersiap menghadapi dampaknya.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Jika Mengalami Pelecehan Seksual di Kereta Api

Sama seperti Chikan, Butsukariya memanfaatkan kecenderungan masyarakat Jepang untuk mencoba meredakan kemarahan dan menghindari konfrontasi fisik. Yang lebih rumit lagi adalah sifat Butsukariya yang mudah berpindah-pindah berarti bahwa pada saat korban menyadari apa yang terjadi, dan bahwa mereka mempunyai alasan yang sah untuk marah, Butsukariya sering kali sudah pergi ke tengah kerumunan, atau bahkan melompat ke kereta untuk melarikan diri.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru