Citra Qantas Airlines dalam beberapa hari ini telah tercoreng, meski bukan dilakukan oleh internal Qantas, namun, ulah tenaga alih daya (outsourcing) penanganan bagasi di Bandara Internasional Melbourne, benar-benar mengundang keprihatinan publik, bagaimana petugas penanganan bagasi dalam rekaman video pendek terbukti melakukan tindakan ‘brutal’ pada koper-koper penumpang.
Buntut dari kejadian tersebut, Qantas telah melakukan penyelidikan untuk merespon video yang kadung viral. Dikutip dari Simplefliying.com (4/12/2022), tiga petugas penanganan bagasi di bandara Melbourne yang ‘tertangkap’ di video melempar dan membanting tas telah mengundurkan diri, setelah rekaman tindakan mereka menjadi viral.
Untuk penanganan bagasi, Qantas selama ini mempekerjakan tenaga outsourcing yang dikelola oleh Swissport.
Video yang diunggah oleh pengguna Tiktok Rexross79 menunjukkan tiga petugas penangan bagasi di Bandara Melbourne, melemparkan tas dan koper dengan ceroboh, dan pada satu momen seorang petugas dengan sengaja membanting koper ke conveyor belt (ban berjalan) sebelum menertawakannya dengan rekannya.
#Qantas this is disturbing & disgraceful. Check out ReXross’s video! #TikTok https://t.co/DLb6J9HEsS
— Cрбин 🇷🇸☦️🇷🇺 Четник (@gogi_1968) December 5, 2022
Status ketiga petugas penangan dalam video tersebut segera ditangguhkan, dan Qantas menyatakan bahwa tidak akan mempekerjakan mereka lagi . CEO Swissport Brad Moore mengatakan kepada media, “Perilaku yang tidak sopan kepada bagasi pelanggan kami dan efek pribadi tidak akan ditoleransi dan akan ada tindakan disipliner yang serius. Yakinlah masalah ini akan diselidiki dengan urgensi yang tepat. Perilaku yang tidak dapat diterima dari beberapa individu tidak akan menodai pekerjaan berkualitas seluruh tim kami. ”
Baca juga: Mau Bawaan Anda Tiba Lebih Cepat di Ban Berjalan? Ini Kata Petugas Penanganan Bagasi
Insiden itu terjadi menjelang liburan musim panas yang sibuk di Australia telah memicu kemarahan secara online. Qantas telah menghadapi banyak masalah tahun ini karena hilangnya bagasi dan pembatalan penerbangan, dan insiden ini ibarat menyiram bensin ke dalam api.