Wednesday, October 23, 2024
HomeAnalisa AngkutanVietjet Operasikan Penerbangan Perdana dengan Bahan Bakar Berkelanjutan dari Vietnam

Vietjet Operasikan Penerbangan Perdana dengan Bahan Bakar Berkelanjutan dari Vietnam

Vietjet telah menunjukkan komitmennya dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung upaya global untuk mewujudkan penerbangan berkelanjutan dengan mengoperasikan sejumlah penerbangan perdana menggunakan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Vietnam.

Baca juga: Airbus dan Pertamina Berkolaborasi Jajaki Pengembangan SAF di Indonesia 

Pemanfaatan SAF oleh Vietjet juga sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dan agenda net zero emissions pada tahun 2060 lewat pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) .

Pagi ini, dua penerbangan Vietjet menggunakan bahan bakar SAF berhasil lepas landas dari Bandara Internasional Tan Son Nhat di Ho Chi Minh City, menuju Melbourne, Australia, dan Bandara Incheon di Seoul, Korea Selatan. Bahan bakar berkelanjutan untuk penerbangan ini disediakan oleh Petrolimex Aviation.

Diproduksi dari bahan baku seperti minyak goreng bekas, produk sampingan pertanian, biomassa kayu, dan limbah perkotaan, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dapat mengurangi tingkat emisi karbon hingga 80% jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil tradisional. Bahan bakar ini telah memenuhi standar penerbangan internasional yang ketat serta aman untuk digunakan dalam penerbangan komersial. Penerbangan perdana menggunakan SAF ini merupakan momen penting tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi industri penerbangan di Vietnam.

Dinh Viet Thang, Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam, menyatakan, “Vietjet Air dan Petrolimex Aviation telah sukses melaksanakan penerbangan internasional menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan pertama di Vietnam. Hal ini secara jelas menunjukkan komitmen kedua perusahaan tersebut terhadap penggunaan bahan bakar ramah lingkungan. Keberhasilan ini merupakan kebanggaan bersama bagi seluruh industri kami, seiring dengan komitmen kami terhadap perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, serta dalam menegaskan peran Vietnam sebagai anggota komunitas penerbangan global yang bertanggung jawab.”

Vietjet juga berkolaborasi dengan berbagai mitra internasional terkemuka untuk meneliti, mengembangkan, memasok, dan mengimplementasikan SAF, sebagaimana dengan komitmen yang disampaikan oleh pemerintah Vietnam dalam COP26 untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2050.

SAF sendiri dianggap sebagai bahan bakar penerbangan masa depan. Seiring dengan penerbangan perdana ini, biaya produksi SAF diharapkan akan semakin berkurang, sehingga dapat terus digunakan dalam skala komersial yang lebih luas.

Saat ini, Vietjet menawarkan empat rute penerbangan yang menghubungkan Jakarta dan Bali dengan Hanoi dan Ho Chi Minh City untuk semakin mempermudah perjalanan antara Vietnam dan Indonesia. Mulai 27 Oktober 2024 mendatang, jumlah penerbangan dari Ho Chi Minh City menuju Bali akan ditingkatkan menjadi empat kali sehari.

Studi Penerbangan Pertama di Dunia Ungkap Penggunaan SAF Mampu Kurangi Emisi Non CO2 Secara Signifikan

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru