Lagi-lagi sektor robotika mencampuri zona kerja manusia. Jika belakangan ini tengah santer diberitakan soal pengoperasian robot-robot di terminal di bandara, maka kali ini pemberitaan dari apron, dimana HyQReal – sebuah robot berkaki empat dikabarkan mampu menarik bobot hingga tiga ton. Jika selama ini sebuah pesawat melakukan push back dengan bantuan towing car, maka dengan hadirnya HyQReal ini, bukan tidak mungkin jika push back pesawat di masa yang akan datang dilakukan oleh sebuah robot berkaki empat – bukan roda layaknya towing car. Keren, bukan?
Baca Juga: British Airways Siap Uji Coba Robot di Bandara Heathrow
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman techxplore.com, robot ini sendiri dikembangkan oleh Italian Institute of Technology. Ketika uji coba yang dilakukan pada akhir bulan Mei 2019 yang lalu, HyQReal sukses menarik pesawat penumpang berukuran kecil, Piaggio P180 Avanti dengan bobot kurang lebih tiga ton.
Dalam sebuah video yang diunggah Dynamic Legged Systems Lab – kreator dari HyQReal, tampak robot ini mampu menarik pesawat dan bergerak layaknya seekor anjing.
Dalam menciptakan robot ini, Dynamic Legged Systems Lab berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan, seperti Moog untuk menunjang sistem hidrolik di robot hingga Claudio Semini yang mengkoordinasikan penciptaan dan pengembangan dari HyQReal.
Jika dilihat dari spesifikasi dasarnya, robot HyQReal menggunakan empat buah baterai berkapasitas 48 volt yang akan menggerakkan empat motor listrik yang terhubung ke empat buah pompa hidrolik. Robot HyQReal hanya memiliki tinggi sekitar 90cm, dengan bobotnya yang mencapai 130kg. Kaki dari robot HyQReal ini sendiri dilapisi oleh karet khusus untuk traksi tinggi di apron.
Baca Juga: Giliran Robot YAPE yang Uji Kemampuan di Bandara Frankfurt
Namun ternyata visi dari Italian Institute of Technology dalam pengembangan robot ini tidak hanya sebatas di apron saja, melainkan untuk membantu tugas manusia lain di luar kemampuannya menarik pesawat di bandara.
“Tujuan jangka panjang dari proyek ini adalah untuk menciptakan perangkat keras, perangkat lunak dan algoritma untuk robot berkaki empat yang tangguh di medan kasar yang dapat disesuaikan dengan berbagai aplikasi, seperti respons bencana, pertanian, hingga inspeksi di berbagai sektor,” tulis Italian Institute of Technology dalam siaran pers.