Dua pesawat wide-body beda perusahaan, Airbus A330 dan Boeing 777-300ER dikabarkan mengalami tabrakan ketika tengah melakukan taxi di Moskow, pada Selasa (3/9) kemarin. Pesawat Airbus A330 yang dioperasikan oleh maskapai Aeroflot ‘disenggol’ oleh Boeing 777-300ER yang dioperatori oleh Royal Flight. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun cidera akibat insiden ini – hanya saja kedua pesawat mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian sayapnya.
Baca Juga: Tak Hanya Tabrak Tiang, Pesawat Juga Saling Bertabrakan di Apron dan Landas Pacu
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman samchui.com (5/9), Airbus A330 dengan nomor registrasi VQ-BMY yang dioperatori oleh Aeroflot SU202 dijadwalkan untuk melakukan penerbangan Moscow Sheremetyevo menuju Beijing tanpa sengaja ditabrak oleh Royal Flight dengan nomor registrasi pesawat VP-BKG. Menurut laman Flight Global, pesawat Boeing 777 milik Royal Flight tengah melakukan towing sebelum menabrak Aeroflot.
Pasca tertabrak, tampak bagian sayap sebelah kiri dari pesawat ini mengalami kerusakan. Hal ini tampak dari video yang berhasil diabadikan penumpang dari dalam pesawat yang menunjukkan flap sebelah kiri dari pesawat Aeroflot beberapa menit setelah kejadian.
🇷🇺 Un Airbus A330-300 d’Aeroflot en partance pour Pékin a été sérieusement endommagé lors d’une collision au sol à Moscou-Sheremetyev.
Un Boeing 777-300 de Royal Flight a percuté l’Airbus lors de son push-back.
Via @luchtvaartvk pic.twitter.com/s9ydkn16sZ
— air plus news (@airplusnews) September 3, 2019
Dalam video berdurasi 21 detik yang diunggah ke media sosial Twitter tersebut, tampak bagian flap dari Aeroflot rusak. Sementara itu rivalnya, Royal Flight, tampak tidak mengalami kerusakan yang berarti.
Baca Juga: Pilot Salah Pilih Landasan, Tabrakan Maut Nyaris Terjadi di Bandara JFK, New York
Menurut pihak Aeroflot, kala itu pesawat tengah mengangkut 229 penumpang dan dikabarkan tidak ada yang mengalami cidera. Pasca kejadian, penumpang dievakuasi keluar dari pesawat dan diterbangkan kembali dengan menggunakan pesawat lainnya.
Jika sudah seperti ini, siapa yang patut disalahkan?