Jepang telah mengkonfirmasi temuan lima kasus mutasi virus Corona baru dari Inggris pada Jumat lalu. Kasus itu ditemukan dari penumpang pesawat yang datang dari Inggris. Tak lama kemudian, Negeri Matahari Terbit itu pun mengeluarkan kebijakan larangan masuk bagi turis asing (WNA), efektif mulai 28 Desember 2020 sampai Januari 2021.
Baca juga: Gegara Virus Corona Baru, Inilah Daftar Negara-negara yang Melarang Penerbangan dari dan ke Inggris
Meski varian baru virus Corona dari Inggris sudah ditemukan, sebetulnya, Jepang sudah mengambil langkah antisipatif sejak beberapa hari sebelumnya.
Laporan Japan Today, sebelum varian atau jenis baru virus Corona hasil mutasi dari Covid-19 masuk ke Jepang, Negeri Sakura itu sudah mulai memperketat akses masuk dengan melarang wisatawan, baik itu tujuan bisnis maupun studi, untuk sementara waktu.
Pada fase ini, warga negara Jepang dan penduduk asing yang sudah lama menetap di Jepang masih diperbolehkan masuk. Tentu dengan syarat harus mendapat hasil negatif pada tes PCR 72 jam sebelum keberangkatan pesawat serta karantina mandiri selama 14 hari. Mereka juga diminta untuk mengunduh aplikasi kontak tracing Covid-19 agar data lokasinya bisa diakses otoritas selama yang bersangkutan berada di Jepang.
Beberapa hari sebelumnya, Jepang juga sudah melarangan wisatawan asal Inggris masuk untuk alasan apapun.
Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato, mengatakan langkah Jepang melakukan pembatasan sampai larangan masuk bagi warga negara asing diambil semata untuk memberikan rasa aman, menyusul kemunculan varian baru virus Corona yang pertama kali ditemukan di Inggris.
“Kami telah memutuskan untuk segera mengambil tindakan guna mencegah penyebaran virus secara menyeluruh di Jepang dan membuat orang merasa aman,” kata Kato, dalam sebuah konferensi pers rutin.
Terlepas dari varian baru virus Corona asal Inggris yang digadang menular 70 persen lebih cepat -meskipun tidak mematikan- kasus harian virus Corona di Jepang memang melonjak tajam. Beberapa hari lalu, Jepang mencetak 3.000 kasus positif Covid-19 harian, terbesar di bulan ini.
Baca juga: Arab Saudi Lockdown Gegara Virus Corona Jenis Baru! Ibadah Umrah Ditangguhkan
Angka tersebut disinyalir bakal terus melonjak seiring meningkatnya aktivitas warga dalam menyambut libur panjang natal dan tahun baru, dimana warga Tokyo biasanya banyak yang keluar kota dan sebaliknya, warga dari kota-kota lain banyak yang masuk ke Tokyo.
Sebetulnya himbauan untuk tetap di rumah sudah menggaung ke seantero Jepang. Namun, layaknya masyarakat di negara-negara lain, warga Jepang sudah tak tahan dan beberapa di antaranya sudah tak mau lagi diatur untuk tetap berada di rumah pasca lockdown berkepanjangan pada periode awal virus Corona menular ke seluruh dunia di kuartal I dan II tahun ini.